Lihat ke Halaman Asli

Sudomo

Guru Penggerak Lombok Barat

Usaha Merawat Keberlanjutan Komunitas Belajar Guru Penggerak Lombok Barat

Diperbarui: 20 Januari 2023   22:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Silaturahmi dengan Bupati Lombok Barat. (Foto: Dokumentasi Pribadi) 

Salah satu materi yang dipelajari dalam Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) adalah Komunitas Praktisi yang saat ini lebih dikenal sebagai Komunitas Belajar. Komunitas Belajar bisa didefinisikan sebagai strategi pelengkap pengembangan profesi yang berkelanjutan. Praktik komunitas belajar yang dilakukan dalam bentuk saling belajar dan berbagi. Dasarnya adalah kesamaan kegelisahan atas praktik-praktik yang telah dilakukan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan praktik yang dilakukan. Sedangkan cara yang dilakukan, yaitu melalui komunikasi dan interaksi secara rutin. 

Lingkup komunitas belajar sendiri terdiri dari komunitas belajar dalam satu satuan pendidikan, beberapa satuan pendidikan di daerah, dan tingkat nasional. Selain komunitas belajar di tingkat sekolah, dalam program PGP ini juga melahirkan Komunitas Guru Penggerak (KGP). Komunitas ini terbentuk pada setiap angkatan di masing-masing kabupaten/kota. Komunitas terbentuk setelah peserta PGP dinyatakan lulus pendidikan. 

Di NTB sendiri hingga saat ini sudah ada KGP di setiap kabupaten/kota yang beranggotakan guru penggerak angkatan 1 sampai 5. Keberadaan KGP ini didukung penuh oleh dinas kabupaten/kota terkait. Salah satunya melalui penerbitan Surat Keputusan dan pelaksanaan kegiatan. Selain itu, juga mendapat dukungan dari Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi NTB. Bentuk dukungan berupa kemitraan dalam pelaksanaan kegiatan. 

KGP Lombok Barat yang beranggotakan guru penggerak angkatan 2 terbentuk pada tanggal 20 Desember 2021. Komunitas ini beranggotakan 70 orang guru penggerak angkatan 2 kabupaten Lombok Barat. Sesuai tahapan pembentukan komunitas belajar, KGP Lombok Barat pun dimulai dari tahap merintis. Tahap ini dilakukan dalam bentuk pemilihan pengurus inti komunitas. Tahap berikutnya adalah menumbuhkan. 

Dalam tahap menumbuhkan, KGP Lombok Barat telah menyelenggarakan pertemuan belajar. Meskipun belum rutin, tetapi beberapa pertemuan yang telah dilaksanakan baik luring maupun daring sesuai dengan permasalahan dan kebutuhan anggota. Pada tahap ini juga, komunitas telah mendorong dan mendampingi anggota komunitas dalam menerapkan hasil belajar. Hanya saja belum optimal. Selain itu, komunitas ini juga telah mendokumentasikan dan membagikan hasil belajar dengan baik. Salah satunya melalui website dan akun media sosial komunitas. Selain itu juga melalui portofolio digital Google Sites. 

Ilustrasi: Diskusi dengan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Barat. (Foto: Dokumentasi Pribadi) 

Pada tahap merawat keberlanjutan, komunitas telah mulai mengembangkan anggota menjadi penggerak komunitas belajar di sekolah. Pengembangan ini akan mulai dilakukan pada tahun 2023. Bentuk kegiatan yang dilakukan adalah berbagi praktik baik komunitas belajar di masing-masing sekolah anggota. Hal ini dilaksanakan sebagai upaya menindaklanjuti hasil belajar selama mengikuti program PGP angkatan 2.

Ilustrasi: Roadshow KGP Lombok Barat Kolaborasi dengan KCD Malomba. (Foto: Dokumentasi Pribadi) 

Pada tahap ini juga, komunitas telah menginisiasi kolaborasi dan kemitraan dengan pihak-pihak di luar komunitas. Di antaranya, yaitu dengan pihak penyedia layanan jasa telekomunikasi dalam penyelenggaraan Sosialisasi Program PGP Angkatan 6 berkolaborasi dengan Kantor Cabang Dinas Pendidikan (KCD) Mataram Lombok Barat dan PGRI ranting kecamatan se-Lombok Barat. Selain itu, juga dengan Radio Republik Indonesia (RRI) Mataram dalam talkshow 'Berugak Kita'. Dalam acara yang diselenggarakan setiap hari Rabu pukul 09.00 - 10.00 Wita ini, anggota komunitas menjadi narasumber. Materi yang disampaikan beragam menyesuaikan dengan isu pendidikan terkini. 

Ilustrasi: Diskusi dengan Kepala KCD Malomba. (Foto: Dokumentasi Pribadi) 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline