Baca Sebelumnya: Hari Guru Nasional: Refleksi Wajah Pendidikan Indonesia (Bagian 1)
Setelah sebelumnya merefleksikan peristiwa, kali ini saatnya merefleksikan pembelajaran dan penerapan ke depan.
Pembelajaran
Beragam peristiwa tersebut di atas membuka pikiran bahwa banyak hal yang masih harus dilakukan oleh guru. Melalui peristiwa-peristiwa yang ada, guru memperoleh pembelajaran. Meningkatnya tren Pendidikan Guru Penggerak (PGP) memberikan pembelajaran terkait perubahan diri, kelas, dan lingkungan sekolah. Pembelajaran tersebut pada akhirnya akan mengubah mindset seorang guru terhadap pembelajaran yang memerdekakan.
Pembelajaran lainnya bahwa hanya dengan kesungguhan merencanakan, prakarsa perubahan akan lebih mudah dilakukan. Terlebih dengan pembelajaran terkait pentingnya kolaborasi dengan seluruh warga sekolah. Selain itu, PGP mengajarkan seorang guru untuk membiasakan diri melakukan refleksi hasil belajar. Melalui PGP seorang guru akan lebih siap menjadi seorang pemimpin pembelajaran. Bukan saja di kelas, melainkan juga di tingkat sekolah.
Peristiwa pengangkatan guru honorer menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) juga memberikan pembelajaran pada guru. Pembelajaran utama yang bisa dipetik dari peristiwa ini adalah tidak ada keikhlasan pengabdian yang sia-sia.
Meskipun tidak menjadi PNS, tetapi tetap saja status ini adalah harapan guru honorer. Lantas bagaimana dengan yang tidak lulus? Pembelajaran apa yang mereka peroleh? Tentu terkait dengan adanya kesempatan yang selalu ada. Dari kegagalan, guru bisa belajar tentang arti penting sebuah perjuangan menggapai impian.
Sementara peristiwa raihan prestasi murid tingkat internasional memberikan pembelajaran bahwa setiap murid memiliki potensinya sendiri. Tugas guru adalah mengembangkannya sehingga murid bisa berkembang secara optimal dalam versi terbaik dirinya.
Demikian halnya dengan isu RUU Sisdiknas yang sedang digodok memberikan pembelajaran kepada guru. Pembelajaran yang bisa dipetik adalah adanya perhatian pemerintah terhadap kesejahteraan guru. Selain itu, peristiwa ini juga mengajarkan bahwa sebenarnya guru adalah garda depan kemajuan generasi bangsa. Oleh karena itu harus dipikirkan terkait kebijakan berpihak pada kepentingan terbaik bagi guru.
Potret buram lingkungan pendidikan pun turut memberikan pembelajaran. Pembelajaran bagi guru terkait maraknya kasus tindak kekerasan adalah terkait tentang pentingnya menciptakan kebahagiaan murid di lingkungan sekolah. Bukan saja dalam proses belajar dan mengajar, melainkan juga di luar jam pembelajaran. Selain itu, pentingnya menciptakan suasana ekosistem sekolah yang aman dan nyaman adalah sebuah keharusan.
Penerapan ke Depan