Salah satu seri dari Merdeka Belajar adalah organisasi penggerak. Organisasi penggerak ini berkaitan erat dengan meningkatkan dukungan sekitar terhadap program Merdeka Belajar. Bukan saja organisasi dengan anggota orang dewasa, melainkan juga siswa.
Selama ini kita tahu, siswa pun memiliki organisasinya sendiri, yaitu Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS). Namun, masih banyak yang belum memahami, bahwa OSIS adalah organisasi penggerak. Sebagai organisasi penggerak, tentu OSIS memiliki peran dalam mendukung implementasi program Merdeka Belajar dan mewujudkan Profil Pelajar Pancasila.
Berkaitan dengan hal tersebut, hari ini (12/11) saya berkesempatan berbagi dalam Seminar bertajuk Peran OSIS dalam Program Merdeka Belajar dan Membentuk Profil Pelajar Pancasila. Kegiatan tersebut diselenggarakan di SMK Negeri 7 Mataram. Peserta berasal dari pengurus OSIS jenjang SMA/SMK se-kota Mataram dan juga sebagian Lombok Barat.
Dalam kegiatan setengah hari tersebut saya diberi kesempatan berbagi bersama Ari Dahfid, S.Pd.,M.Hum. dari Balai Guru Penggerak Nusa Tenggara Barat (BGP NTB). Saya sendiri mewakili Komunitas Guru Penggerak Lombok Barat (KGP Lobar). Mulai pukul 8, kedua narasumber secara panel menyajikan materi terkait peran OSIS.
Saya sendiri menyampaikan materi berjudul Menjadi Siswa Penggerak, Siap Grak! Hal yang mendasari penentuan materi ini adalah prinsip bahwa organisasi penggerak tergantung pada siswa penggerak yang terlibat di dalamnya. Penting kiranya mengembangkan diri terlebih dahulu siswanya agar lebih mengenali diri sendiri sebagai aktor perubahan. Terutama perubahan diri, teman sebaya, dan sekolah.
Hal ini perlu menjadi dasar pengenalan OSIS sebagai organisasi penggerak. Melalui pemahaman diri yang baik sebagai siswa penggerak, akan lebih memudahkan dalam menanamkan peran OSIS nantinya. Guna ketercapaian hasil belajar, materi yang saya sampaikan menggunakan alur MERDEKA. Alur tersebut adalah sebagai berikut:
Mulai dari Diri;
Eksplorasi Konsep;
Ruang Kolaborasi;
Demonstrasi Kontekstual;