Lihat ke Halaman Asli

suditi janerima

Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Dari Masa Lalu untuk Masa Depan: Mengapa Preservasi Itu Penting

Diperbarui: 15 Juli 2024   22:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Designed by Janerima19

"Jika kita melupakan masa lalu, kita kehilangan panduan untuk masa depan," Pernyataan ini sangat relevan dalam konteks preservasi arsip. Arsip adalah jendela kita ke masa lalu, memberi kita wawasan tentang sejarah, budaya, dan perkembangan peradaban manusia. Tanpa upaya preservasi yang serius, kita berisiko kehilangan informasi berharga yang dapat membentuk dan memandu masa depan kita.

Satu Abad yang lalu, saat dunia sedang berjuang dengan berbagai perubahan sosial dan teknologi, kebutuhan untuk menjaga arsip telah dirasakan oleh banyak pihak. Bahkan pada awal abad ke-20, arsip dianggap sebagai harta karun yang harus dilestarikan dengan hati-hati. Preservasi arsip bukan hanya soal menjaga dokumen dari kerusakan fisik, tetapi juga melibatkan upaya digitalisasi untuk memastikan aksesibilitas jangka panjang.

Preservasi arsip adalah serangkaian upaya untuk melindungi dan menjaga arsip dari kerusakan atau kehilangan informasi. Tujuan utamanya adalah untuk memastikan bahwa arsip tetap tersedia dan dapat diakses oleh generasi mendatang. Proses ini melibatkan berbagai metode, baik fisik maupun digital, untuk mencegah kerusakan akibat usia, lingkungan, dan penggunaan.

 

Metode dan Teknik Preservasi

Metode preservasi dapat dilakukan secara Kuratif dan Prefentif. Tergantung pada tingkat kerusakan arsip tersebut. Tindakan kuratif dilakukan setelah arsip mengalami kerusakan, bertujuan untuk memperbaiki dan memulihkan kondisi arsip Sebaliknya, tindakan preventif dilakukan sebelum kerusakan terjadi, dengan tujuan mencegah potensi kerusakan di masa depan.     

  • Teknik Fisik         
    Preservasi fisik dapat dilakukan dengan 2 cara yakni Restorasi dan Konservasi yang digunakan untuk memperbaiki dan menjaga arsip fisik. Restorasi melibatkan perbaikan dokumen yang rusak, seperti memperbaiki kertas yang robek atau memulihkan teks yang pudar. Sedang di sisi lain, Konservasi bertujuan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut dengan menggunakan bahan dan teknik khusus.

  • Teknik Digital        
    Digitalisasi adalah salah satu metode yang paling efektif dalam preservasi arsip. Proses ini melibatkan pemindaian dokumen fisik ke format digital yang lebih mudah diakses dan disimpan. Selain itu, pengelolaan metadata yang tepat sangat penting untuk memastikan bahwa informasi tentang arsip tetap terjaga dan mudah ditemukan.

Tantangan dalam Preservasi Arsip

  • Tantangan Teknis
     Salah satu tantangan utama dalam preservasi arsip adalah kerusakan fisik yang disebabkan oleh faktor lingkungan seperti kelembaban, suhu, dan cahaya. Teknologi yang cepat usang juga menjadi masalah, karena format digital yang digunakan saat ini mungkin tidak dapat diakses di masa depan jika perangkat lunak dan perangkat kerasnya tidak lagi tersedia.          

  • Tantangan Institusional
    Pendanaan yang terbatas dan kurangnya sumber daya manusia yang terlatih seringkali menjadi hambatan dalam upaya preservasi arsip. Banyak lembaga arsip yang kekurangan staf yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk melaksanakan preservasi dengan efektif.

Bagaimana Preservasi Arsip di Indonesia?    
Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) telah melakukan berbagai upaya untuk mendigitalisasi arsip bersejarah. Dengan bantuan teknologi modern, ANRI berhasil mendigitalkan ribuan dokumen penting, sehingga memudahkan akses dan pelestarian informasi ini. Inovasi seperti penggunaan teknologi cloud dan blockchain juga mulai diterapkan untuk meningkatkan keamanan dan keandalan data arsip digital.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline