Lihat ke Halaman Asli

Sepenggal "Surga" Eksotik di Bumi Ternate

Diperbarui: 2 Januari 2020   12:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Danau Laguna di Pagi Hari | dokpri

Saya akan bercerita tentang indahnya pulau Ternate yang terletak di Maluku Utara. Saya beberapa hari singgah di kota ini. Pulau ini menyimpan keindahan eksotik surgawi di samping sejarah perjuangan pahlawan yang gigih melawan penjajah.

Ternate sejak dahulu dikenal sebagai pulau penghasil rempah-rempah. Makanan khas dengan cita rasa khas yang menggoda perlu untuk dicoba. Kacang kenari yang diolah dengan beragam kuliner sangatlah nikmat. 

Bumi yang subur, masyarakat yang ramah serta semangat keberagamaan yang tinggi menjadi salah satu kekuatan Ternate. Di samping itu, banyak tempat wisata yang dapat dikunjungi dengan sekali putar mengelilingi pulau dalam waktu 2 jam.  

Salah satu tempat favorit saya adalah Danau Laguna. Danau ini berada di pinggir pantai.  Jika dilihat dari puncak Gunung Gamalama, danau ini tampak berwarna hijau ranau dikelilingi pepohonan yang menjulang rindang. 

Udara sejuk segar pegunungan dan angin lembut bertiup sepoi-sepoi menambah kesan berada di pinggiran "surga" dunia. Hmm...pesonanya ciptaan Tuhan.... Lokasi ini pernah menghiasi bagian belakang uang pecahan kertas 1000 rupiah yang berwarna biru lho..., bagian depannya terpampang wajah Patimura, pahlawan dari Maluku.

dokpri

Lokasi lain yang tak kalah menariknya adalah danau Tolire. Danau ini menyimpan cerita legenda tentang kemaksiatan seorang ayah terhadap anak perempuannya. Akibat dari perbuatan buruk tersebut, satu kampung di Tolire ini tenggelam dan membentuk sebuah danau dengan cekungan yang dalam. Danau ini konon kabarnya terhubung dengan laut sehingga ikan dan hewan besar bisa masuk ke danau ini. 

Menurut pengakuan penduduk, mereka sering melihat buaya putih yang keluar dari danau di sore hari. Buaya ini sangat besar dan kabarnya pernah memangsa peneliti yang nekat turun ke dekat danau melalui jalan setapak. 

Ada pula cerita bahwa seorang pemburu buaya pernah akan menangkap buaya putih di danau itu. Tatkala sudah mendekat dan hendak menusuk buaya itu, tiba-tiba buaya tersebut berubah wujud menjadi seorang wanita cantik yang kemudian menghardik pemburu itu untuk tidak memangsa buaya di wilayah tersebut. Ihhh...serem ya....

dokpri

Ketika hari mulai gelap, setelah sholat maghrib, acara yang paling ditunggu-tunggu adalah santap malam dengan ikan bakar. Ikan khas Ternate yang menggugah selera adalah ikan Goroppa. Ikan ini biasa disebut sebagai ikan kakap merah di tempat lain. 

Ikan segar yang baru mati satu kali (kalau ikan di kota lain bisa jadi mati berkali-kali karena disimpan di lemari es dalam waktu lama, lalu dicairkan....hehehe) dan baru diambil dari perahu nelayan. Ikan tersebut langsung dijajar dan dipilih oleh pembeli kemudian dibakar. Hmm....aroma gurihnya menggugah selera!

dokpri

Terakhir, saya akan tunjukkan salah satu spot selfi di malam hari. Lokasi itu di tepi pantai dengan tulisan "TERNATE" yang penuh cahaya. Lokasi ini berada  di tengah kota dengan taman yang luas. Para muda-mudi banyak berjajar bercengkerama dengan kawan-kawannya di kawasan ini. 
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline