Lihat ke Halaman Asli

Sudiono

I Owner Vpareto Travel Indonesia I Konsultan Ausbildung I https://play.google.com/store/apps/details?id=com.NEWVPARETOTOURNTRAVEL.android&pli=1

Berhaji dan Idul Adha 1441 H di Tengah Pandemik Covid-19

Diperbarui: 31 Juli 2020   15:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pandemik Covid-19 menjadikan  suasana berhaji dan Idul Adha berubah drastis, tidak ada lagi kerumunan jamaah di banyak tempat mengelar Sholat Idul Adha seusai bubar sholat yang dilanjutkan dengan sembelih hewan Qurban seperti tahun lalu. Nun jauh di sana berjarak ribuan kilometer dari tanah air  di tanah suci Makkah Al Mukaromah suasana kebahagiaan umat Islam tampak dari penyelenggaraan ibadah haji di Mekkah berubah menjadi kekhuysuan tersendiri. 

Mengapa  ? sebab mereka yang beribadah haji hanyalah orang-orang yang terpilih oleh Pemerintah Kerajaan Saudi Arabia  hanya  sepuluh ribu untuk menjaga keselamatan jamaah di tengah pandemi Covid-19. 

Sehingga, bisa dikendalikan jika ada kejadian yang tidak diinginkan. Namun, di balik itu apabila kita saksikan di layar televisi bahwa menurut penulis ibadah haji tahun 1441 H/2000 M adalah penyelenggaraan ibadah haji yang sangat ekslusive, amat istimewa. Mengapa demikian ? 

Pertama, Inilah untuk pertama kalinya tiada jemaah haji internasional yang datang ke Haramain, ternyata ketiadaan jamaah luar Arab Saudi menunjukkan pada kita bahwa antusiasme warga lokal untuk berhaji tetap tinggi. 

Kedua, Masjid, situs2 suci dan berkaitan dan Rukun haji karena ketiadaan jamaah haji internasional pihak Pemerintah Arab Saudi menjadi lebih steril, seperti Baitullah dan Kompleks Masjidil Haram di bersihkan lebih rutin  dengan intensitas tinggi. 

Ketiga, Pandemik Covid-19 ikut mengurangi aktivitas perekonomian dunia termasuk di Saudi Arabia dari penjualan oleh-oleh khas pulang haji seperti air zamzam, kurma, emas  dan asesoris lainnya pasti terkena dampak  walaupun kita belum tahu seberapa besar pengaruhnya terhadap penerimaan devisa negeri Petrodollar tersebut. 

Namun, Covid-19 tidak bisa menghentikan prosesi Rukun Islam kelima yaitu melaksanakan ibadah haji. Tiada satu pun agama di dunia ini yang mampu menghadirkan 2,5 juta jamaah melaksanakan kegiatan keagamaan dengan waktu bersamaan seperti agama islam. Hal mana  hari dan waktunya sudah ditentukan dan menyeluruh.  Jamaah sedunia  datang ke tanah suci  walapun Ibadah  haji tahun ini berbeda dengan tahun-tahun lalu.?

Umat islam menghadapi tantangan besar tahun depan dalam melaksanakan Ibadah Haji tahun 1442 H kelak, apakah pelaksanann Ibadah haji sama seperti tahun ini ataukah tidak ? 

Apakah Ibadah haji tahun mendatang masih memberikan kesempatan kepada  Jamaah haji internasional termasuk jamaah haji dari Indonesia yang tiap tahunnya memberangkatkan 200.000 lebih orang untuk bisa kembali mengunjungi Baitullah seperti tahun-tahun sebelumnya bisa terwujud.?  

Ataukah ada kebijakan lain Pemerintah Kerajaan Saudi Arabia yang memberikan solusi yaitu antara melaksanakan ibadah haji seperti tahun ini dengan pola perwakilan dari jamaah Internasional. 

Sebagai Hamba Allah yang lemah tentunya harus tetap optimistik dan positif menghadapi efek Covid - 19 bagi terselenggaranya Ibadah haji terutama calon haji Indonesia. Penundaan dan Pembatalan haji tahun ini menyisakan Pekerjaan Rumah terutama menyangkut daftar antrian berhaji (waiting list). 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline