Lihat ke Halaman Asli

Sudiarto Abram Simamora

Penganut Kristen Garis Lurus dan Juga Penikmat Nasi Goreng, gitoe saja!

Koruptor Berbasis SARA

Diperbarui: 21 November 2015   14:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah Alquran, Patung Yesus Kristus Turut Jadi Korban

Bukan hanya politikus yang sering memunculkan issu SARA ketika sedang bertarung dalam Pilkada. Tetapi juga para koruptor……..

Perjalanan panjang melewati jalanan berliku di perbukitan Siatasbarita, Desa Pea Tolong, Kecamatan Siatasbarita, Kabupaten Tapanuli Utara tiba-tiba saja berhenti. Bangunan rangka berbentuk manusia setinggi 45 meter itu menjadi alasannya. Rasa penasaran saya akan bangunan itu terjawab setelah saya bertanya pada seorang warga. Karena meskipun saya lahir di Tapanuli Utara, saya tidak pernah mengetahui adanya rencana Pemda Taput dalam membangun Patung Yesus Kristus yang tertinggi di Indonesia. Masih menurut warga, proyek pembangunan Patung Yesus yang dimulai sekitar Maret 2013, seyogianya rampung pada 23 Desember 2013. Namun, persoalan teknis yang terendus sebagai dugaan korupsi menjadi awal kegagalan penyelesaian pembangunan ini. Benarkah?.... Mengapa kasus ini tidak pernah masuk berita nasional?.

Di Negeri dengan penduduk 98% beragama ini korupsi masih menjadi penyakit kronis. Atribut-atribut keagamaan tidak luput dari sasaran koruptor. Tentu kita masih ingat dengan korupsi Alquran yang melibatkan mantan Menteri Agama Surya Dharma Ali. Bukan hanya atribut atau simbol keagamaan, bahkan partai-parti berbasis agama bukan hanya tidak mampu memberikan contoh yang baik kepada publik namun justru terlibat di barisan para koruptor. Mau dibawa kemana lagi negeri ini?.

Seperti halnya korupsi Alquran, kita semua berharap agar koruptor pembangunan Patung Yesus Kristus segera terungkap. Sudah hampir 2 tahun setelah rencana pembangunan selesai namun kasus ini belum menemukan titik terang. Sebagai bangsa yang beragama 98%, sangat tidak pantas melakukan korupsi terutama yang berkaitan dengan hal-hal keagamaan meskipun hanya 2%. Stop Korupsi, Apalagi Korupsi SARA!~

Sumber Image PHOTO

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline