Bulan Juli merupakan masa awal masuk sekolah terutama di KB, TK, pendidikan tingkat dasar hingga menengah. Pasca libur panjang hampir sebulan kini tenaga pendidik (guru), kependidikan dan siswa harus siap menjalani rutinitas kembali termasuk siswa baru. Para guru harus menyiapkan kurikulum dan segala sesuatunya, selain itu juga harus siap menghadapi siswa baru yang naik kelas/tingkat dengan berbagai karakteristiknya.
Siswa harus bersiap dengan guru/wali baru, kelas baru, pelajaran baru dan tentunya hal ini membutuhkan proses adaptasi. Pun juga dengan siswa baru yang mereka harus beradaptasi dengan guru baru, lingkungan baru, teman baru, kebiasan baru dan banyak hal baru lainya yang sebelumnya belum pernah dilakukanya dan tentunya hal ini membutuhkan proses adaptasi yang tidak singkat dan mudah. Hal ini terjadi tidak hanya di beberapa sekolah saja melainkan hampir merata di semua sekolah di Indonesia termasuk di TKIT Darul Hikmah Sidoharjo Sragen.
Pagi sekira jam 07.30 WIB nampak para orang tua lalu lalang mengantar putra-putrinya untuk masuk pertama disekolah tersebut dan para guru terlihat berdiri berjajar didepan pintu gerbang untuk menyambut siswa para baru barunya. Sebagian orang tua langsung meninggalkan si buah hatinya setelah anaknya melewati pintu gerbang sekolah. Namun banyak juga orang tua yang turut serta masuk ke sekolah untuk mendampingi putra putrinya karena si buah hati tidak mau ditinggal begitu saja oleh orang tuanya bahkan hingga usai jam pelajaran.
Berbagai drama banyak terjadi diawal masuk sekolah, dan hal ini saya kira sangatlah wajar terjadi hampir di semua sekolah. Sebagian siswa tampak tenang masuk sekolah, sebagian siswa lainya ada yang menangis saat memasuki gerbang sekolah sebagian anak minta pulang lagi saat tiba di depan gerbang sekolah dan sebagian lainya harus didampingi oleh orang tuanya dari awal hingga akhir proses pembelajaran dan banyak lagi drama lainya dengan berbagai respon dan tingkah lucu si anak saat awal masuk sekolah.
Di sisi lain tampak para guru menyambut, terkadang sembari merayu, menghibur dan menenangkan anak agar supaya dapat segera beradaptasi dan mengikuti pembelajaran. Tentunya hal ini tidaklah semudah yang kita bayangkan terlebih dengan banyaknya anak didik baru dengan berbagai macam karakteristiknya. Dibutuhkan kesabaran tingkat tinggi dan ketrampilan khusus agar anak-anak tidak stres dalam beradaptasi dengan lingkungan barunya mengingat tidak jarang diawal masuk sekolah karena suatu hal sebagian anak justru mogok sekolah. Disinilah salah satu peran penting sekaligus tantangan (chalenge) sebagai seorang guru khususnya di Taman Kanak-Kanak mengingat keberhasilan di awal sekolah ini akan menentukan keberlanjutan sekolah anak ke depanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H