Lihat ke Halaman Asli

Sudarman SP

Editor dan Aktivis Muda Muhammadiyah

Dosen UM Bandung Ajak Umat Islam Meneladani Ketaatan Ibrahim dan Ismail Kepada Allah

Diperbarui: 17 Juni 2024   08:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Firman/UM Bandung.

Bandung - Universitas Muhamamdiyah (UM) Bandung menggelar salat Idul Adha 1445 Hijriah pada Senin 17 Juni 2024. Adapun yang bertindak sebagai imam dan khatib yakni dosen prodi Teknologi Pangan UM Bandung Dr Ace Somantri MAg. Dalam khutbahnya, Ace menjelaskan hikmah luar biasa dari dua manusia kekasih Allah, yakni Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Kisah mereka, kata Ace, merupakan teladan utama sepanjang masa dalam melaksanakan ketaatan kepada Allah SWT tanpa keraguan sedikit pun.

Idul Adha merupakan syariat agama yang memiliki sejarah sangat panjang. Syariat Ibrahim ini, lanjut Ace, menjadi simbol keteladanan luar biasa hingga hari ini. Nabi Ismail yang saat itu sangat dicintai oleh orang tuanya. Namun, ia harus segera disembelih oleh Nabi Ibrahim atas perintah Allah. "Ibrahim tidak gentar melaksanakan titah Allah itu. Begitu juga Ismail tanpa ragu mengiyakan perintah Allah melalui ayahnya tersebut. Mereka tunduk dengan syariat Allah. Karena tunduk dan taat luar biasa, Allah pun menggantikan Ismail dengan kambing yang sangat bagus saat dia akan disembelih," ujar Ace.

Kisah agung dua manusia pilihan Allah itu, kata Ace, merupakan simbol kesalehan kepada Tuhan yang hingga hari ini masih sangat relevan untuk diteladani umat Islam. Betapa tidak, Nabi Ibrahim sudah rela mengorbankan anak tercinta sebagai bukti taat kepada Allah, padahal dia sangat mencintai Ismail karena merupakan anak yang sudah lama didambakan.

Di samping tanpa ragu menjalankan perintah Tuhan, meskipun sangat berat menurut ukuran manusia, kata Ace, ketaatan kepada Allah juga digambarkan dalam ibadah kurban. Kurban, ucap Acep, merupakan aktivitas memotong hewan sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah. Selain itu, kurban juga merupakan ibadah yang banyak memberikan manfaat sosial kepada umat manusia yang lain.

Konsekuensi dari sikap syukur kepada-Nya tidak hanya diwujudkan dalam bentuk ibadah vertikal seperti menunaikan salat Idul Adha. Namun, juga disertai dengan kesalehan sosial melalui syariat kurban. "yariat kurban bukan hanya ibadah vertikal dan horizontal, melainkan ritual agama yang telah menjadi tradisi amal saleh umat Islam," kata Ace.

Ace menegaskan bahwa hari raya kurban harus terus bertransformasi menjadi tradisi amal kebaikan yang dapat terinternalisasi menjadi karakter umat Islam. Pemaknaan kurban tidak harus tekstual, tetapi kontekstual yang dapat dipahami oleh umat Islam secara menyeluruh. "Berkurban merupakan salah satu syariat yang punya sejarah panjang dan telah ada sebelum kenabian Muhammad SAW. Ajaran ini menanamkan keberanian melepaskan sesuatu yang dicintai demi ketauhidan kepada Allah," tandas Ace.

Tambahan informasi, ratusan warga dan jamaah Muhammadiyah, termasuk masyarakat umum, berdatangan ke halaman UM Bandung sejak pagi masih gelap. Mereka datang dengan membawa alat salat masing-masing dan mengisi saf salat Id dari paling depan hingga belakang. Pada Idul Adha kali ini, UM Bandung juga akan menyembelih sapi dan kambing.***(FA/FK)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline