Lihat ke Halaman Asli

sudarman

Pegiat Literasi

Mawar yang Berduri

Diperbarui: 2 Desember 2022   09:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Apa jadinya jika seorang pemuda yang baru saja belajar agama atau berhijrah ke jalan yang lurus dan yang benar. 

benar yang di maksud disini adalah mendekatkan diri kepada sang penciptanya kepada RABBNYA, sang pemeberi ketenagan jiwa, sang pemberi cinta terbaik.

Dan seketika iman dan kehormatannya di uji oleh nonik-nonik muda yang berdarah Portugis yang kecantikannya tiada Tara 

Perjalanan panjang membawa pemuda itu berlabu pada suatu kota yang begitu asing kota yang sedikitpun tak pernah terlintas di benaknya, ibarat sebuah kapal layar karam yang mengikuti arah angin membawanya.

setelah beberapa purnama, pemuda itu memfokuskan diri dia yang hina untuk menuntut ilmu agama di salah satu pondok pesantren yang di terletak pinggir kota asing tersebut. karna selama ini pemuda ini terlupakan oleh kehidupan dunia yang menipu sehingga dia begit jauh kepada sang penciptanya.

Dan setelah beberapa purnama pemuda itu menghabiskan waktunya untuk belajar ilmu agama, mengokohkan niat untuk berhijrah karena Allah semata. akhirnya atas izin Allah pemuda itu melewati setiap proses dan dia menjadi pribadi yang lebih taat kepada Allah sampai pada keimanan dia benar-benar kokoh.

Namun, waktu terus berjalan sampai pada seketika pemuda itu memutuskan untuk mengikuti sebuah pelatihan yang di selenggarakan oleh salah satu lembaga kursus ternama di kota asing tersebut.

tepat pada tanggal 10 Oktober 2022. pagi yang cerah embun turun seraya memberikan Rahmat kepada manusia-manusia pilihan yang terbangun untuk melaksanakan shalat subuh.

Dan pagi itu hari pertama pemudah itu akan keluar dari tempat yang selama ini membuat jiwa dia tenang, terjaga dari segala macam maksiat serta fitnah yang ulamapun sulit untuk menjaga diri dari fitnah tersebut.

Namun sebelum pemuda itu melakukan aktivitas, seperti biasa sudah menjadi kewajiban melaksanakan shalat subuh, membaca Al-Quran, zikir pagi dan membaca kitab mudzakarat fi manazil Ash-Shiddiqin wa ar-Rabbaniyyin. yang merupakan penjelasan dari Athaliah As sukandary. ia merasa shalat, membaca Al-Quran, zikir dan membaca buku adalah nutrisi jiwanya yang harus ia jaga betul-betul, dengan melanggengkan zikir sebagai pembukaan kegiatan harian ia berharap, Allah senantiasa menjaga jiwa, akalnya dan hawa nafsunya.

setelah semua selesai,pemuda ini berangkatlah ke tempat pelatihan tersebut yang jaraknya lumaya dekat dari tempat dia menghabiskan waktu selama beberapa purnama ini, sesampainya di tempat tersebut dia adala orang ketiga tiba sebelumnya sudah ada satu pemuda dan satu perempuan yang tiba lebih awal. tidak lama kemudian pemuda itu saling bertegur sapa satu sama lain dan akhirnya merakanpun bertiga di arahkan oleh panitia penyelenggara untuk masuk ke ruangan, selang berapa menit kemudian silih berganti peserta kegiatan tersebut berdatangan dan setelah semua di nyatakan hadir kegiatapun dimulai oleh penyelenggara yang memperkenalkan identitas perusahaan mereka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline