Lihat ke Halaman Asli

[Puisi] Aneh

Diperbarui: 26 Juni 2015   19:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Semunya hari fakirkanku dalam lembut
Seutas doa serasa panjangkan umurku
Lihatku terkapar meluas damparkan
Dalam terang nasipku berteriak..

Akalku tak sampai hati merajut
Desiran asa yang terenyah angan
Sinar itu bersama panas bekukan
Magma cinta yang tak terkandung

Segala kisah ucapkan selamat tinggal
Bersama bunga yang layu, daun yang gugur
Raguku kuatkan hati yang hampir retak
Sakit kurasakan bersama indah mimpi

Hasratku melebar duakan raga dalam sekejap
Wajah manisku terendap ceraikan jiwa
Sungguh semua rasa lumpuhkan khayalan
Menangis sambil menertawai raga yang hitam

Sejenak pesonaku mengering dalam deras makian
Membawa sedikit malu membongkar sandiwara
Keanggunanku terpaksa meraih cita sendiri
Nalarku sempurnakan sedikit keajaiban semu

Hanya sesal yang terasa membanggakan
Hanya bayangku yang selalu merasakan
Kesengsaraan yang dirindukan
Kemunafikkan yang menjadi tujuan..




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline