Pesantren salafiyah atau tradisional. Pesantren salafiyah adalah sebuah pondok pesantren yang mengkaji kitab kitab kuning atau kitab kitab kuno, pondok pesantren salafiyah adalah pesantren yang mempertahankan kitab-kitab klasik dan tanpa diberikan penyatuan umum. Pondok pesantren salafiyah identik dengan pesantren tradisional, metode pembelajaran dan infrastrukturnya berbeda dengan pesantren modern.
Dalam pesantren salaf, hubungan kyai dengan santri bisa dikatakan cukup dekat dikarenakan secara emosional kyai turun langsung untuk memberikan pengajaran kepada santrinya. kata salaf berasal dari bahasa Arab yang artinya dulu atau sudut lewat.
Pesantren Khalafiyah (Modern)
Pesantren khalafiyah merupakan pengembangan dari Pesantren Salafiyah dimana didalamnya dikorelasikan dengan kemajuan zaman yang ada. Perkembangan teknologi yang sangat pesat mendorong pesantren khalafiyah ini untuk mengikuti perkembangannya. Dan pada akhirnya pesantren khalafiyah ini didirikan dengan tujuan membantu para santri supaya mampu memiliki ketrampilan intelektual muslim yang berasaskan islam.
Di dalam Pesantren khalafiyah, santri tidak hanya diberikan pengajaran mengenai kitab-kitab klasik (kitab kuning), melainkan juga diberi pengajaran mengenai ilmu umum lainnya. Hal yang menjadikan lulusanya berbeda dengan lulusan Pondok Pesantren Salafiyah.
Hal yang lain yang kentara dari Pesantren Modern ini yaitu penggunaan bahasa Inggris dan juga bahasa arabnya. Kedua bahasa tersebut dijadikan sebagai bahasa keseharian yang wajib dipakai oleh para santri dalam melakukan aktivitas kesehariannya. Berbeda dengan Pesantren Salafiyah yang masih menggunakan bahasa jawa. Selain itu, di Pesantren Modern juga sudah diterapkannya sebuah kurikulum.
Kurikulum yang dibuat oleh Pesantren Modern bermaksud untuk mendorong santri supaya selalu berkembang. Kurikulum tersebut biasanya ditetapkan langsung oleh Kyai dengan melihat perkembangan yang ada. Penetapan kurikulum tersebut dipandang komprehensip oleh sebagian masyarakat karena didalam kurikulum mengandung atau terdapat nilai-nilai pendidikan umum berbasis agama.
Kehidupan santri pun beragam, dalam melakukan kegiatan kesehariannya sendiri, santri tidak diharuskan untuk menggunakan sarung. Hal ini bertujuan supaya santri mudah beraktifitas sehari-hari. Tidak kalah dengan Pesantren Salafiyah, Pesantren Modern pun memiliki hujjah (dasar atau pedoman) yang kuat. Mereka mendasarkan bahwa dalam pemakaian sarung belum ada pada zaman Rasullullah SAW, sehingga dapat dikatakan sebagai bid'ah, meskipun itu tergolong sebagai bid'ah hasanah.
Satu Cita, Satu Asa
Terdapat perbedaan dalam sistem pembelajarannya. diharapkan tidak membuat sekat antara pesantren Salafiyah dan pesantren Khalafiyah. Hal ini justru mempertegas bahwa islam merupakan sebuah agama yang kaya akan ilmu pengetahuan. Sebagaimana yang sering dikatakan Ulama' Nahdliyin, bahwa perbedaan adalah suatu hal yang harus disyukuri karena merupakan rahmatan lil 'alamin.
Bagaimanapun perbedaan yang ada, sebagai sebuah lembaga pendidikan yang islami, antara Pesantren salafiyah dan pesantren Khalafiyah memiliki satu cita. Cita-cita itu sendiri yaitu menjadikannya islam kembali berjaya sebagaimana yang pernah diraih umat islam dibawah bimbingan Rasullullah SAW. Selain itu , antara Pesantren Salafiyah dan pesantren Khalafiyah juga memiliki 1 asa, yaitu semangat untuk menjaga agama Allah supaya tetap tegak dan kokoh dimuka bumi.
Wallahu A'lamu bi Al-shawab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H