Lihat ke Halaman Asli

Sucor Sekuritas

Sucor Sekuritas

Target 8000, Sucor Sekuritas Siapkan 3 Emiten Baru di 2025!

Diperbarui: 8 Januari 2025   15:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bernadus Wijaya, CEO Sucor Sekuritas

Sucor Sekuritas (AZ) memaparkan sejumlah strategi ambisius untuk mendukung perusahaan-perusahaan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2025. Saat ini, tiga perusahaan telah berhasil melalui proses komite underwriting dan bersiap memasuki tahap registrasi di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Ketiga emiten ini direncanakan untuk IPO sepanjang tahun 2025, dengan target nilai kapitalisasi pasar minimal Rp500 miliar dan pendapatan dari IPO mencapai setidaknya Rp75 miliar.

Menurut Bernadus Wijaya, Direktur Utama Sucor Sekuritas, seleksi perusahaan yang akan IPO tidak semata-mata berlandaskan kapitalisasi pasar, tetapi juga mempertimbangkan indikator seperti rasio harga terhadap laba (P/E ratio), rasio harga terhadap nilai buku (P/B ratio), serta prospek pertumbuhan di masa mendatang. "Kami berkomitmen hanya mendampingi emiten yang memiliki fundamental kokoh dan peluang pertumbuhan yang cerah," ungkap Bernadus pada Rabu (8/1/2025).

Proyeksi IHSG dan Tantangan Ekonomi Global

Sucor Sekuritas optimistis bahwa IHSG dapat mencapai level 8.000 di tahun 2025, meskipun hal ini sangat bergantung pada sejumlah faktor, termasuk stabilitas kebijakan domestik dan global. Salah satu variabel utama adalah kebijakan The Fed terkait suku bunga. Diperkirakan, penurunan suku bunga acuan sebesar 100 hingga 150 basis poin di Amerika Serikat dapat memberikan angin segar bagi pasar saham global, termasuk Indonesia.

Faktor politik dalam negeri juga tak kalah penting. Meskipun pemerintahan baru telah terbentuk, investor menanti arah kebijakan ekonomi yang lebih jelas. "Dengan kebijakan yang stabil dan terarah, kepercayaan investor terhadap pasar Indonesia akan meningkat signifikan," tambah Bernadus.

Sektor Energi dan Komoditas: Fokus Utama 2025

Sektor energi, khususnya energi fosil seperti minyak, gas, dan batubara, diproyeksikan tetap menjadi primadona pada 2025. Ketahanan energi menjadi prioritas pemerintah, didorong oleh peningkatan permintaan dari negara-negara besar seperti India dan China.

Sebaliknya, sektor nikel menghadapi tantangan akibat kelebihan pasokan global. Kendati ada potensi pemangkasan produksi, ketidakpastian kebijakan energi global membuat harga nikel cenderung stagnan. "Untuk saat ini, energi fosil masih menjadi sektor yang lebih menarik dibandingkan energi terbarukan," jelas Sucor Sekuritas.

Transformasi RAJA dan RATU: Fokus pada Pertumbuhan Bisnis

Perhatian juga tertuju pada saham Raharja Energi Cepu (RATU), yang baru saja dipisahkan dari induknya, Rukun Raharja (RAJA). Pemisahan ini bertujuan untuk memperkuat fokus segmen bisnis masing-masing---RATU pada sektor hulu, sementara RAJA mengelola sektor hilir dan menengah. "Dengan strategi yang lebih fokus, kami optimistis kedua entitas ini mampu mempercepat pertumbuhan bisnis mereka," ujar Sucor Sekuritas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline