Lihat ke Halaman Asli

Suci Yaliyani Arsyillah

Alumni Universitas Negeri Semarang

Jangan Suka Sama Dia!

Diperbarui: 25 Juni 2024   12:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Sumber: Daun Cenkeh (Flirck), 2013)

"Gimana? Bagus pemandangannya?"

Shania mengangguk, senyumnya tidak luntur sedikit pun. Pemandangan ini akan menjadi salah satu sunrise terindah yang pernah dia lihat.

Shania menggosokkan dua telapak tangannya. Kemudian merapatkan kembali cardigan rajut yang dia pakai. Kabut tipis membuat suhu di sekitar mereka terasa dingin meskipun sinar merah kekuningan sudah mengintip dari balik gunung di depan mereka.

"Besok mau lihat sunrise lagi? Atau ... sunset?"

Pertanyaan itu membuat bibir Shania semakin melengkung. Kepalanya menoleh seketika, menatap lelaki di sebelahnya dengan penuh kegembiraan. Sunset dan sunrise adalah fenomena alam yang paling dicintainya.

"Di sini lagi?" tanya Shania memastikan.

Lelaki berkulit sawo matang itu mengangguk. "Besok aku tunggu di sini jam 5 sore ya?"

Shania mengangguk lagi, kali ini lebih antusias dari sebelumnya. Dia sangat setuju dengan tawaran ini. Besok, matanya akan kembali dimanjakan oleh eloknya mentari di sore hari.

***

Intan mengajak Shania ke warung Mbok Iyem malam harinya. Mereka berniat mengerjakan laporan mingguan yang harus diunggah besok. Lokasi KKN mereka berada di desa yang cukup terpencil, jauh dari perkotaan tapi dekat dengan kaki gunung. Jaringan internet di tempat ini lumayan labil.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline