Lihat ke Halaman Asli

Menunggu, Tapi Tak Berdaya

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

aku kembali termangu
dibawah terik awan biru
menunggu dirimu
dalam rindu

hiruk-pikuk jalan ini
seakan menyindir diri
yang sering tersakiti
oleh apa yang dinanti

Penuh sesak alunan angin
menunggangi cemas angan
harap dirimu kemari
tapi apa daya
tak kunjung datang
tapi apa kuasa
aku masih menunggu
terus
hingga jasad ini
ditinggal hayat pergi

pungguk masih bertahan
dalam kerinduan akan rembulan
hanya diam dibawah awan
yang gelap tak bercahaya
lakasana diriku disini
menanti yang tak pasti

jambi, 17 mei 2012
suci wulandari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline