Lihat ke Halaman Asli

Apakah Aku Benar-Benar "Salah"?

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siang tadi aku menerima sms dari salah satu temanku yang isinya, dia ngundang pengurus OSIS untuk datang ke rumahnya. Ada acara makan-makan gitulah. Ya, karena aku tau kalo berurusan dengan OSIS sekolahku itu agak sedikit runyam, jadi yaaa, aku agak sedikit mengabaikan ajakan itu.

Lalu, sejenak sebelum pelajaran tambahan dimulai, beberapa temanku bertanya, "Suci, ikut pergi dak ke rumah S?". Refleknya, aku jawab "Ndak lah kayaknya". Trus aku bertanya gini, "Emang apa manfaatnya aku ikut?". Mendadak temanku menjawab dengan nada yang rada-rada tinggi, "Yaampun ci, mau silahturahmi aja pake nanya apa manfaatnya?". "Kalo kita ngerjain sesuatu kan harus tau apa manfaatnya, supaya waktu ga kebuang sia-sia" kataku. "Nah coba sekarang, kalo suci silahturahmi dengan keluarga suci, apa suci nanya juga apa manfaatnya?" sambung mereka. Aku diam, dan terus menyangkal, "tapi kan masalahnya beda, ini kan temen bukan keluarga!". "Trus kalo misalnya suci ngundang kami, dan kami bilang apa yang suci katakan barusan, gimana perasaan suci??". Aku terpojok. Diam. Tetapi tetap menyangkal. Akhirnya aku bilang aja "Yaudah, insya Allah aku dateng" ujarku masam.

Sebetulnya, bukannya aku tidak mau menjalin tali silahturahmi, tapi sekarang tu keadaannya berbeda. Aku sangat paham dengan Organisasi itu, maksudnya paham terhadap bagaimana orang-orangnya. Kalo sudah ngumpul-ngumpul gitu, paling buat beberapa kelompok lagi. Jadi ga nyatu. Jadi berpulau-pulau. Dan mereka punya urusan masing-masing. Apakah ini yang dinamakan silahturahmi?

Lalu dengan banyak pertimbangan, akhirnya aku memutuskan untuk menitik beratkan keputusan untuk tidak pergi. Berhubung lagi banyak kerjaan dirumah. Trus juga harus banyak-banyak belajar. Karena aku sadar, aku sudah banyak buang-buang waktu yang begitu berharga bagi masa depanku.

Tapi apakah aku sangat salah dalam hal ini? Apakah aku egois? Ya aku akui kalo aku memang memiliki sifat itu. Dan aku masih bingung apa yang harus aku lakukan. Takut mereka kecewa, tapi aku juga harus menyelesaikan semua urusanku. waduuuuh!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline