Lihat ke Halaman Asli

Penjahat Lebih Benar

Diperbarui: 26 Juni 2015   08:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Apa yang tulis di sini menurut pengamatan saya, dari berbagai kasus di kancah budaya, politik, sampai agama. Lah kok bisa?

Coba dipikir, kalau ada orang kena jambret, ada yang berkomentar; makanya jangan pakai perhiasan emas, wajar kena jambret.

Kalau ada pemerkosaan, yang lain komentar, makanya jangan pakaian minim, mengundang selera jahat.

Kalau ada motor diembat maling, makanya pake kunci ganda.

Kalo ada pencurian di rumah, komentarnya; makanya jangan lupa kunci gerbang.

dan sebagainya..... dan sebagainyaa..........

Kok penjahatnya dibelain. Korban disalahkan.

Ada cerita teman saya yang pernah ke Kanada, dia heran di tempat surat tuan rumah menaruh uang bayaran koran. Nggak ada yang usil ngambil. Menurut teman saya di Kanada nggak ada orang yang ngaku-ngaku agamis atau penganut agama yang taat.

Kenapa ya?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline