Lihat ke Halaman Asli

SUCI RAHMADIANA 121211031

Mahasiswa - Universitas Dian Nusantara

Wacana RMP Sosrokartono : Kemampuan Memimpin Diri Dan Upaya Pencegahan Korupsi Ruang Publik

Diperbarui: 26 Desember 2024   21:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Raden Mas Panji Sosrokartono : PPT K15 

Raden Mas Panji (RMP) Sosrokartono adalah seorang tokoh intelektual, filsuf, dan spiritualis dari Indonesia yang dikenal memiliki pengaruh besar pada masanya. Sebagai seorang kakak dari R.A. Kartini, Sosrokartono memiliki keunikan tersendiri yang tercermin dalam pemikirannya yang mendalam dan universal, termasuk dalam hal kepemimpinan, integritas pribadi, dan kontribusi terhadap masyarakat. 

Identitas Perilaku Raden Mas Panji Sosrokartono : merupakan inti dari nilai-nilai kehidupan yang diajarkan oleh RMP Sosrokartono. Konsep ini mencerminkan esensi kepribadian dan integritas yang dibutuhkan untuk membangun kepemimpinan diri yang kuat serta menjadi landasan penting dalam menciptakan ruang publik yang bebas dari korupsi.

1. Jawi Bares (Jawa yang Jujur, Terus Terang, Polos)

  • Makna:
    "Bares" dalam bahasa Jawa merujuk pada sikap jujur, lugas, dan polos. Sosrokartono menekankan pentingnya kejujuran sebagai fondasi dari segala tindakan, baik dalam konteks pribadi maupun sosial.
  • Relevansi:
    Di era modern, Jawi bares bisa diartikan sebagai transparansi dalam perilaku dan keputusan, yang sangat penting dalam pencegahan korupsi. Kepemimpinan diri yang jujur menghindari kompromi terhadap prinsip integritas, sehingga seseorang tidak mudah tergoda untuk melakukan penyimpangan.

2. Jawi Deles (Benar, Tidak Berubah-Ubah)

  • Makna:
    "Deles" berarti teguh pada kebenaran dan tidak berubah-ubah meskipun dihadapkan pada tantangan atau tekanan. Sosrokartono percaya bahwa konsistensi adalah kunci dari integritas sejati.
  • Relevansi:
    Dalam pencegahan korupsi, Jawi deles menggambarkan keteguhan hati untuk menolak godaan korupsi, bahkan dalam situasi yang sulit. Pemimpin yang memiliki sifat ini akan selalu memprioritaskan kebenaran dan keadilan di atas kepentingan pribadi.

3. Jawi Sejati (Sejati, Bukan Drama)

  • Makna:
    "Sejati" berarti tulus dan autentik, tanpa kepura-puraan atau drama. Seseorang yang Jawi sejati bertindak berdasarkan hati nurani yang bersih dan tidak mencari keuntungan pribadi di balik kepedulian yang ditunjukkan.
  • Relevansi:
    Jawi sejati menjadi inti dari pengabdian yang tulus terhadap masyarakat. Dalam konteks ruang publik, ini berarti tindakan yang berorientasi pada kepentingan umum, bukan pada pencitraan atau manipulasi demi kepentingan pribadi.

Penerapan dalam Pencegahan Korupsi

Ketiga nilai ini menjadi sangat relevan dalam upaya menciptakan ruang publik yang bersih dari korupsi. Berikut cara implementasinya:

  1. Memimpin Diri dengan Jawi Bares
    Pemimpin atau pegawai publik harus memiliki transparansi dalam setiap tindakannya. Kejujuran dimulai dari hal-hal kecil, seperti laporan keuangan yang akurat hingga komunikasi yang terbuka dengan masyarakat.

  2. Menanamkan Keteguhan dengan Jawi Deles
    Keteguhan dalam prinsip adalah kunci. Menolak suap, nepotisme, atau keputusan yang merugikan masyarakat membutuhkan keberanian untuk bertahan pada kebenaran, meskipun menghadapi tekanan.

  3. Menghidupkan Keautentikan dengan Jawi Sejati
    Pelayanan publik yang sejati menuntut kesadaran bahwa tugas mereka adalah untuk kesejahteraan bersama. Tindakan yang tulus tidak hanya menciptakan kepercayaan, tetapi juga menginspirasi orang lain untuk ikut memimpin dengan hati yang bersih.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline