Lihat ke Halaman Asli

Corak Pendekatan Historiografi Islam Snouck Hurgronje

Diperbarui: 15 Juni 2023   23:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Christiaan Snouck Hurgronje atau yang sering kita kenal Snouck Hurgronje merupakan salah satu tokoh oritenalis yang banyak menulis berbagai karya sejarah yang fenomenal. Snouck Hurgronje lahir pada 8 Februari 1857 di Tholen, Oosterhout, Belanda. Beliau menimba ilmu diberbagai Universitas, seperti Universitas Leiden mata kuliah Ilmu Teologi dan Sastra arab pada tahun 1875. Kemudian beliau melanjutkan pendidikannya di Mekkah pada 1884.

Sejak kecil Snouck Hurgronje sudah di arahkan kepada bidang Theologi, ayahnya yang merupakan seorang pendeta protestan. Setelah menyelesaikan pendidikannya Snouck Hurgronje lebih di kenal sebagai sarjana Belanda Bidang Budaya Oriental karena beliau banyak membuat karya mengenai budaya dunia Timur. Beliau banyak melakukan perjalanan keberbagai belahan dunia dari Mekkah hingga Indonesia.

Snouck Hurgronje merupakan seorang tokoh kolonialis yang sanbat berpengaruh bagi sejarah kolonialisme Belanda di Indonesia terutama di Aceh. Berbagai jabatan ia duduki hingga menjadi peneliti masyrakat Aceh. Beliau banyak mempelajari politik kolonial untuk mengambil hati masyarakat Aceh yang saat itu terjadi pertempuran Aceh. Snouck Hurgronje banyak memberikan berbagai nasihat yang dijadikan dasar kebijakan pemerintahan Belanda di Indonesia.

Snouck Hurgronje ialah seorang tokoh penting dalam bidang Orientalisme, khususnya dalam kajian Islam dan dunia Muslim. Ia belajar bahasa Arab dan Islam di Universitas Leiden dan menunjukkan minat yang besar terhadap budaya, sejarah, dan agama Islam. Pada tahun 1884, ia melakukan perjalanan ke Mekah sebagai seorang muslim dengan nama Syekh Abd al-Ghaffar.

Selama kunjungannya di Mekah, Snouck Hurgronje hidup di tengah masyarakat Muslim dan melakukan penelitian etnografi yang mendalam tentang kehidupan sehari-hari umat Islam. Ia mengamati praktik keagamaan, adat istiadat, dan sistem pendidikan Islam. Hasil penelitian-penelitiannya di Mekah terdokumentasikan dalam karyanya yang terkenal, "Mekka: The Religius-Political System of the Islam".

Setelah kembali ke Belanda, Snouck Hurgronje menjadi profesor di Universitas Leiden dan terus melakukan penelitian mengenai dunia Islam. Ia adalah anggota Komite Hindia Belanda, yang memberikan saran kepada pemerintah Belanda dalam masalah kolonial di Hindia Belanda (saat ini Indonesia). Snouck Hurgronje juga terlibat dalam perencanaan pendidikan Islam di Hindia Belanda.

Namun, keterlibatannya dalam urusan kolonial juga menjadi kontroversial. Dia menyarankan kepada pemerintah Belanda untuk menangani pemberontakan di Aceh dengan menggunakan metode militer yang keras. Pendekatan ini memicu kritik terhadapnya, terutama dari kalangan Muslim yang merasa ia telah menentang kepercayaan dan kebencian umat Islam.

Snouck Hurgronje menawarkan dirinya menjadi tenaga ilmuan yang akan memberikan gambaran mengenai Pranata Islam di Aceh. Hingga memberikan gambaran mengenai Kondisi Geografis dan sosial masyarakat Aceh kepada pemerintah Belanda. Bagi bangsa Belanda Snouck Hurgronje dianggap sebagai pahlawan karena mampu membuat struktur pertempuran Aceh.

Meskipun ragu, kontribusi Snouck Hurgronje dalam studi Orientalis dan pengetahuan tentang dunia Muslim masih diakui hingga saat ini. Karya-karyanya menjadi referensi penting dalam kajian Islam dan sejarah Timur Tengah. Biografi Snouck Hurgronje mencerminkan perjalanan dan kontribusi seorang cendekiawan yang secara mendalam mempelajari dan berinteraksi dengan budaya dan agama yang berbeda.

  • Corak Penulisan Snouck Hurgronje

Snouck Hurgronje dalam hal penulisan mengenai sejarah islam menggunakan pendekatan Fenomenologi. Pendekatan fenomenologi adalah pendekatan filosofis dan metodologis dalam ilmu sosial humaniora yang bertujuan untuk memahami pengalaman manusia secara langsung. 

Fenomenologi berasal dari kata "fenomenon" yang merujuk pada penampakan atau manifestasi suatu hal, dan "logos" yang berarti penjelasan atau pemahaman. Pendekatan fenomenologi tekanan pada pentingnya memahami dunia melalui pengalaman manusia yang subjektif. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline