Lihat ke Halaman Asli

Putri Malaikat Itu Bernama Kanaya

Diperbarui: 17 Juni 2015   18:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kanaya perempuan kecil yang imut bertingkah menggemaskan siapapun yang melihatnya. Dia senang mengenakan pakaian bernuansa pink. Setiap sore dia bermain di depan rumahnya, ntah dengan sepeda kecilnya maupun dengan teman-temannya. Kini Kanaya berusia 6 tahun. Setiap orang yang lewat didepannya pasti merasakan kegemasan sendiri karena melihat  badan Kanaya yang seperti balon, bibirnya yang kecil imut, dan pipi yang merah merona. Kanaya perempuan kecil yang polos, yang belum sepenuhnya mengetahui mana yang salah dan mana yang benar. Tapi setiap kali ia melihat temannya melakukan hal yang tidak baik menurutnya, ia langsung melontarkan kata-kata bahwa anak tersebut tidak soleh. Kanaya juga bertingkah layaknya orang yang paling dewasa diantara teman-temannya. Dia selalu mencontohkan perilaku yang baik pada teman-temannya. Beberapa hari ini Kanaya tidak terlihat bermain-main dengan temannya sehingga membuat teman-temannya bertanya ke mana kanaya pergi. Tiga hari, lima hari, seminggu, hingga dua minggu kanaya tak kunjung terlihat bermain dengan teman-temannya. Menurut cerita PRT keluarganya, kanaya mengidap gagal jantung. Kanaya harus beristirahat dan tidak boleh terlalu letih, karena jika Kanaya terlalu letih bisa membuat sakitnya kambuh.

***

Bulan berikutnya, Kanaya mulai terlihat kembali bermain dengan teman-temannya, tetapi wajahnya kini terlihat pucat namun senyum tetap menghiasi wajah pucatnya. Hari itu ia sangat terlihat gembira, wajar karena sudah lama dia tidak bertemu dengan teman-temannya. Sangking gembiranya kanaya sampai lupa kalo ia sedang sakit dan berlari-lari kesana-kemari. Mataharipun mulai bersembunyi dan perlahan-lahan menghilang dengan sinarnya. Kanaya dan teman2nyapun mengakhiri permainan mereka hari ini. Saat malam mulai menyapa Kanaya merasakan dingin yang teramat sangat sehingga membuat pernafasannya terganggu. Orang tuanya sangat mengkhawatirkan keadaan Kanaya yang saat itu tidak seperti biasanya. Lantas ia langsung dilarikan ke rumah sakit, tetapi di tengah perjalanan menuju rumah sakit kondisi Kanaya membaik dan ia tidak ingin lagi pergi ke sana dan meminta bahwa ia ingin diantarkan ke rumah neneknya yang berjarak 30 menit dari rumahnya. Mendengar permintaan anaknya itu sang Ayah pun langsung menuruti keinginan anak tersayangnya tersebut. Sesampai di depan rumah nenek, Kanaya berlari dari pagar rumah sambil berteriak-teriak “nenek,, nenek.. Kanaya datang..” sang nenek yang mendengar cucu terimutnya itu langsung membuka pintu dan memastikan apa yang didengarnya itu benar atau bukan kalo cucunya sedang memanggilnya. Saat membuka pintu pun Kanaya langsung terjatuh dalam pelukan sang nenek dan berbisik “nenek, Kanaya sayang banget sama nenek, ayah, dan bunda. Kanaya juga rindu banget sama kakek, malam ini kanaya mau tidur sama kakek ya”. Sang nenek tidak dapat menahan air mata yang bercucuran di atas pipinya yang sudah mengkerut dimakan usia. Saat ia hendak membangunkan Kanaya dari pelukannya, ia mendapati Kanaya sudah tertidur. Keinginannya ingin tidur dengan kakeknya telah terwujud. Kini perempuan imut itu tidur buat selama-lamanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline