Di negeri ini semua hati sudah mati, nurani sudah malfungsi. Cerdas hanya diatas kertas, Tegas hanya untuk teori di kelas. Keberanian sudah tergadai, uang adalah raja senarai. Takut akan siksa Tuhan hanyalah basa-basi, semuanya demi posisi, kedudukan & ambisi.
Hukum Tuhan pasti akan berlaku bagi siapa saja, terlebih mereka sebagai wakil negara.Seluruh institusi KPK dan Hakim Pengadilan .....Semua pasti akan ikut menerima catatan dosanya. tak perduli alasan mereka menjalan tugas negara, tetapi jika keadilan itu dikesampingkan. Tuhan juga pasti akan menilainya. Bagi kalian pegawai negara yang ikut menjadikan hukum yang tidak berkeadilan itu adalah kejahatan yang dilegalkan negara. Negara juga pasti ikut berdosa, termasuk presiden sebagai kepalanya dan seluruh elemen negara yang menjadikan itu sebagai kejahatan negara. Jika memang nurani kalian menolak itu kenapa tidak kalian suarakan, tidak kalian buktikan? Dari hasil kejahatan itu, kalian akan mendapat gaji, dan dari gaji itu kalian menghidupi keluarga kalian. Hukum Tuhan lebih adil dari hukum di Indonesia ini.
Lalu bolehkah kemudian kita menetapkan KPK sebagai mafia hukum terwakhid di negeri ini? Atas keberhasilannya menuntaskan kasus pesanan dan keberhasilannya menggagalkan kasus besar semacam Century?Kerugian negara itu sudah ndak penting lagi, itu hanya basa-basi.
Terkadang berpikir,, "kemanakah pakar2 hukum indonesia??? inikah wajah hukum kita? kalo para dokter demo membela kehormatan profesi dokter. TAPI KEMANA ORANG2 YANG AHLI PADA BIDANG HUKUM DI INDONESIA?? tega mereka melihat KEADILAN DIBERONDONG. KEADILAN YANG DINISTAKAN. !! "
namun.. sesungguhnya Alloh tidak pernah tidur. siapapun yang berlaku Dzalim kelak Alloh akan balas dengan perhitunganNya.. dunia itu berputar.
Masih hangat dalam ingatan kita, kasus Antasari. Sudah jelas tidak terbukti toh gak ada yang bisa membbebaskan beliau. Begitupun juga dengan kasus ini, sudah pasti akan sama endingnya. Itulah negeriku, negerimu yang sangat kita banggakan. Negeri Indonesia....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H