Tensi tinggi, emosi, perasaan mengharu biru sudah mulai menurun setelah berakhirnya putaran pertama Pilkada DKI Jakarta. Meskipun KPU belum mengumumkan pemenangnya, tetapi berdasarkan Quick Count dari beberapa lembaga survey, pasangan Ahok-Djarot berada pada posisi teratas disusul Anis Baswedan-Sandiaga Uno dan pasangan nomor satu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) –Slyvina Murni pada posisi terbawah.
Banyak yang mengulas tentang kekalahan Agus yang digadang-gadang menjadi Gubernur DKI Jakarta , salah satunya karena faktor ayahnya , Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang teramat baperan sehingga banyak mengundang antipasti.
Agus, sejak awal kemunculannya memang banyak dicibir, diremehkan dan di jadikan olok-olok karena dianggap terlalu dipaksakan ayahnya, masih bau kencur karena belum memiliki pengalaman dalam bidang politik. Tak bisa dipungkiri bahwa Agus yang menekuni dunia militer memang belum pernah terlibat dalam politik praktis meskipun ayah, ibu dan adiknya terjun sebagai fungsionaris Partai Demokrat.
Penilaian publik sangat beralasan karena dalam kesempatan memaparkan visi misi dan sejumlah rencana masa depan DKI Jakarta, Agus kelihatan masih tergagap-gagap dan tidak paham betul dengan Jakarta. Pun ketika awal-awal debat cagub yang diadakan KPU, Agus terlihat susah payah meskipun pada debat kedua dan ketiga mulai memperlihatkan rasa percaya diri.
Tetapi publik dari yang mencibir beralih simpati ketika berdasarkan Qiuck Count Agus berada pada posisi buncit, dengan ksatria ia menyatakan legowo dengan kekalahannya. Pidato penerimaan Agus inilah yang paling tidak langsung menaikkan reputasi Agus di mata publik. Agus yang masih hijau dalam dunia politik, sangat muda usianya, dengan lapang dada melakukan tradisi politik yang baik dengan pidato penerimaan kekalahannya. Dan memberikan ucapan selamat kepada kedua pasang rivalnya.
Pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta, Agus menjadi sosok yang terus di buru dan ditunggu langkah politiknya, apakah akan mengalihkan dukungan kepada pasangan Ahok-Djarot atau pilih mendukung Anies-Sandiaga. Sontak, sosok Agus dan ayahnya menjadi pusat perhatian dan penantian kedua kubu yang akan berlaga head to head pada bulan April mendatang.
Makna di balik bertandang ke Padepokan Pringgondani
Sabtu kemarin (18/2/2017) Presiden ke-6 Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono beserta keluarga besarnya berlibur di Tawangmangu Karanganyar Jawa Tengah . Turut dalam rombongan tersebut Ani Yudyohono, Agus Harimurti Yudhoyono, Aulia Pohan dan Hatta Radjasa. Ayah dari Agus Harimurti tersebut , setelah turun dari Kereta Api Argo Dwipangga mengatakan bahwa ia beserta keluarganya akan liburan ke Tawangmangu (Naik Kereta, SBY dan Keluarga Liburan di Tawangamangu)
Keluarga besar Ketua Umum Partai Demokrat tersebut kelihatannya tidak hanya sekedar berlibur tetapi juga ada tujuan lain.
Hal itu terlihat dari status Facebook akun yang bernama Pak Lurah yang mengatakan bahwa Susilo Bambang Yudhoyono dan rombongan pergi ke Pertapaan atau Pringgondani.
Pertapaan Pringgondani khabarnya biasa digunakan sebagai wisata ziarah. Dilihat dari namanya, memang pertapaan tersebut dahulu sering digunakan sebagai tempat bertapa . Pertapaan Pringgodani ini merupakan petilasan Eyang Koconegoro.