Sebagian wanita pernah mengalami nyeri haid menjelang menstruasi atau saat menstruasi/ haid berlangsung. Ada yang hanya merasakan nyeri menjelang haid , sekitar 2-3 hari. Pada saat haid sudah datang, nyeri tersebut hilang. Tetapi ada juga yang merasakan nyeri tersebut sepanjang haid berlangsung.
Saya sendiri, Alhamdulillah selama mendapatkan haid pertama kali sampai saat ini sudah menjadi ibu dari tiga anak, belum pernah merasakan nyeri haid. Jadi lumayan aman, nyaman dan tidak merasakan masalah apa-apa.
Tetapi saya dulu pernah mempunyai teman yang merasakan nyeri luar biasa pada saat menjelang haid. Meskipun saya tidak ikut merasakan rasa nyeri tersebut, tetapi saya bisa ikut merasakan apa yang dirasakan oleh teman saya. Hampir bisa dipastikan, setiap bulan menjelang mendapatkan tamu bulanan tersebut, teman saya akan merasakan sakit perut yang melilit, mulas pada bagian bawah sampai pinggang bahkan katanya nyeri dirasakan sampai paha. Selain wajah pucat pasi, tangannya tidak akan pernah lepas dari perut untuk menekan rasa nyeri tersebut. Tak jarang teman saya sampai menangis karena menahan rasa sakit. Jika sudah tidak tahan lagi, biasanya teman saya akan tidur di UKS atau bahkan minta di antar pulang.
Membiasakan Minum Ramuan Tradisional
Saya beruntung lahir dan besar di salah satu desa di Jawa Tengah yang masih kental dengan kebiasaan tradisional, salah satunya kebiasaan minum jamu. Sejak simbah-simbah saya masih ada, mereka biasa mengkonsumsi jamu sebagai minuman sehari-hari. Bagi orang Jawa, minum jamu diyakini akan membuat badan segar, bugar, awet muda, jauh dari penyakit. Selain itu, jamu juga mudah dibuat sendiri karena bahan-bahannya tersedia di sekitar rumah dan biasanya di tanam sendiri. Maka tidak heran jika dulu tanaman bahan baku jamu seperti kencur, jahe, kunir, lempuyang, sereh, mudah dijumpai di kebun.
Sayapun sejak kecil sudah terbiasa minum berbagai jamu seperti beras kencur, kunir asem, cabe puyang. Dan yang paling saya sukai adalah beras kencur karena rasanya sangat segar dan manis. Sejak remaja , saat saya dan sudah mendapatkan haid yang pertamakali, ibu selalu menyediakan jamu kunir asem untuk diminum.
Kebiasaan minum jamu kunir asem saat mendapatkan haid masih berlangsung sampai sekarang. Saya jarang membeli jamu kunir asem karena lebih suka membuatnya sendiri.
Jamu Kunir Asem, Guna Mencegah Nyeri Haid dan Bau Amis
Pengalaman saya selama ini, dengan mengkonsumsi jamu kunir asem, saya terbebas dari nyeri haid. Hal itu juga saya buktikan saat anak kedua saya mendapatkan haid pertama kali dan sempat merasakan nyeri haid. Setelah saya buatkan ramauan kunir asem, Alhamdulillah nyeri haid sudah tidak dirasakan lagi.
Membuat jamu kunir asam /kunir asem sangatlah mudah.
Bahan : kunir, asam jawa/asem jawa, gula jawa/gula merah, sedikit garam , air