Lihat ke Halaman Asli

Cara Sederhana Atasi Nyeri Haid

Diperbarui: 27 Oktober 2016   11:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagian wanita pernah mengalami nyeri haid menjelang menstruasi atau  saat menstruasi/ haid   berlangsung.  Ada yang hanya  merasakan nyeri menjelang  haid , sekitar 2-3 hari. Pada saat haid sudah datang, nyeri tersebut hilang.  Tetapi ada juga  yang merasakan nyeri tersebut sepanjang haid berlangsung. 

Saya sendiri, Alhamdulillah selama mendapatkan haid pertama kali sampai saat ini sudah menjadi ibu dari tiga anak, belum pernah merasakan nyeri haid. Jadi lumayan aman, nyaman dan tidak merasakan masalah  apa-apa.

Tetapi saya dulu pernah mempunyai teman yang merasakan nyeri luar biasa pada saat menjelang haid. Meskipun saya tidak ikut merasakan rasa nyeri tersebut, tetapi saya bisa ikut merasakan apa yang dirasakan oleh teman saya. Hampir bisa dipastikan, setiap bulan menjelang mendapatkan tamu bulanan tersebut, teman saya akan merasakan sakit perut yang melilit, mulas pada bagian bawah sampai pinggang bahkan katanya nyeri dirasakan sampai paha. Selain wajah pucat pasi, tangannya tidak akan pernah lepas dari perut untuk menekan rasa nyeri tersebut. Tak jarang teman saya sampai menangis karena menahan rasa sakit.  Jika sudah tidak tahan lagi, biasanya teman saya akan tidur di UKS atau bahkan minta di antar pulang.

Membiasakan Minum Ramuan Tradisional

Saya beruntung lahir dan besar di  salah satu desa di Jawa Tengah  yang masih kental dengan kebiasaan tradisional, salah satunya kebiasaan minum jamu. Sejak simbah-simbah saya masih ada, mereka biasa mengkonsumsi jamu  sebagai minuman sehari-hari. Bagi orang Jawa, minum jamu  diyakini akan membuat badan segar, bugar, awet muda, jauh dari penyakit.  Selain itu, jamu  juga mudah dibuat sendiri karena bahan-bahannya tersedia di sekitar  rumah dan biasanya di tanam sendiri. Maka tidak heran jika dulu tanaman bahan baku  jamu seperti kencur, jahe, kunir, lempuyang, sereh, mudah dijumpai di kebun.

Sayapun sejak kecil sudah terbiasa minum  berbagai jamu seperti beras kencur, kunir asem, cabe puyang. Dan yang paling saya sukai adalah beras kencur karena rasanya sangat segar dan manis. Sejak remaja , saat saya dan sudah mendapatkan haid yang pertamakali, ibu selalu menyediakan jamu kunir asem untuk diminum.

Kebiasaan minum jamu kunir asem saat mendapatkan haid masih berlangsung sampai sekarang. Saya  jarang membeli jamu kunir asem karena lebih suka membuatnya sendiri.

Jamu Kunir Asem, Guna Mencegah Nyeri Haid dan Bau Amis

Pengalaman saya selama ini, dengan mengkonsumsi jamu kunir asem, saya terbebas dari nyeri haid.  Hal itu juga saya buktikan saat anak kedua saya mendapatkan haid pertama kali dan sempat merasakan nyeri haid. Setelah saya buatkan ramauan kunir asem, Alhamdulillah nyeri haid sudah tidak dirasakan lagi.

Membuat jamu kunir asam /kunir asem sangatlah mudah.

Bahan : kunir, asam jawa/asem jawa, gula jawa/gula merah, sedikit garam , air

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline