Terpilihnya Komjen Tito Karnavian sebagai calon tunggal Kapolri tentu saja mengangetkan banyak pihak. Banyak yang menduga presiden Joko Widodo (Jokowi) tentunya akan mempertimbangkan calon Kapolri dengan jenjang generasi yang berurutan. Delapan nama sudah diajukan Kompolnas berdasarkan senioritas yang di lihat yaitu Wakapolri Komjen Budi Gunawan, Kepala BNN Komjen Budi Waseso, Kabaharkam Komjen Putut Bayu Seno, Irwasum Komjen Dwi Priyatno, Kalemdikpol Komjen Syafrudin, Sestama Lemhanas Komjen Suhardi Alius, Kabareskrim Ari Dono, dan Kepala BNPT Komjen Tito Karnavian.
Diatas kertas tentunya yang dirasa berhak untuk mengantikan Kapolri Badrodin Haeti yaitu sesuai urutannya Wakapolri Budi Gunawan (BG). Jika berurutan juga, di kursi berikunya adalah Komjen Budi Waseso (Buwas). Komjen Tito sendiri ‘haknya’ masih cukup lama karena masih ada 4 generasi diatasnya. Tito angkatan Akpol 1987 itu melesat, memotong empat generasi di atasnya.
Meskipun banyak yang terperangah, tetapi tingkat penerimaan calon Kapolri yang diajukan Jokowi ini relative baik. Yang jelas sampai saat tidak muncul gejolak seperti ketika nama BG dan Buwas sempat mencuat untuk menjadi calon Kapolri seperti waktu lalu.
Dari para senior di Polri sendiri juga tidak muncul gejolak, setidaknya ini para senior Tito memberikan statement yang memberikan dukungan . Misalnya Komjen Dwi Priyatno yang saat ini menjabat sebagai Inspektur Pengawas Umum (Irwasum), memberikan penilaian bahwa Tito merupakan sosok perwira Polri yang baik, profesional dan cocok untuk memimpin institusi Polri.
Buwas sendiri meskipun dilangkahi juga menyatakan dukungannya “Nama Pak Tito masuk ya baguslah, itu yang terbaik dari yang terbaik. Dalam hal ini tidak ada senior atau yunior, artinya harus melihat kemampuan seseorang. Saya dukung Pak Tito.”
Pun dengan pandangan beberapa anggota DPR yang menilai sosok Tito cocok untuk menjabat sebagai calon Kapolri.
Parpol yang meragukan pilihan Jokowi
Sejak kemarin public menunggu respon PDIP , parpol yang menjagokan BG sebagai Kapolri. Dan inilah ‘suara nyaring’ PDIP yang sudah bisa ditebak publik.
Ketua bidang Hukum DPP PDI Perjuangan Trimedya Panjaitan (entah bicara an pribadi atau an parpol) memberikan penilaian bahwa Komjen Tito Karnavian terlalu muda untuk menjadi Kapolri. Karena jelas masih ada senior diatasnya, ia mengkhawatirkan akna muncul gejolak di internal Polri. Tito dinilai mempunyai kapasitas dan kapabilitas mumpuni sebagai Kapolri , tetapi bukan saat ini. Politisi PDIP tersebut seperti mengarisbawahi bahwa sekarang belum waktunya Tito untuk menjabat Kapolri.
Kalau boleh menafsirkan pernyataan Trimedya tersebut, dengan kata lain sebenarnya PDIP masih ngebet dan ingin sekali jagoannya BG tetap maju menjabat Kapolri karena memang kursi tunggunya persis di belakang Kapolri Badrodin. Bisa diartikan bahwa PDIP memang masih berharap banyak Jokowi akn memilih BG setelah nyaris saja BG menjabat Kapolri tetapi urung.
Artinya, sejauh ini PDIP belum memberikan dukungan atas pilihan Jokowi, kadernya yang dibanggakan tetapi telah mengecewakan mereka.