Lihat ke Halaman Asli

Prediksi Jokowi 2 Periode, Pasca Setnov Terpilih Ketum Golkar

Diperbarui: 18 Mei 2016   14:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pasca terpilihnya Setya Novanto(Setnov) sebagai ketua umum Partai Golongan Karya (Golkar), peta politik mulai terlihat jelas  berubah arah. Arah peta politik  hampir dipastikan absolut mendukung kearah Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Meskipun masih dibilang terlalu terburu-buru menilai, tetapi menurut saya angin dipastikan  mulai berembus  menuju Jokowi.

Mengapa?

Setelah Setya Novanto terpilih  menjadi Golkar 1, dan Golkar jelas-jelas menyatakan secara resmi keluar dari Koalisi Merah Putih (KMP), dan menyatakan mendukung pemerintah, kekuatan Jokowi bertambah kuat.

Politik akomodasi ala Jokowi telah  berhasil mengikis kekuatan parpol oposisi yang bergandengan  tangan menyatu dalam KMP.  Satu persatu, setelah PPP, PAN, PKS yang telah semakin dekat dengan Jokowi, kini Golkar telah sah mendukung pemerintah.

KMP selama ini besar karena dukungan dari  partai besar dan gemuk yaitu Golkar  dan Gerindra, didukung partai menengah yaitu PAN, PPP dan PKS.  Golkar  sebagai partai yang berpengalaman memberikan kontribusi besar untuk kejayaan KMP . Tetapi saat satu persatu parpol tersebut rontok dan mundur teratur dari KMP, kekuatan KMP nyaris habis dan mulai goyah.

Saat ini nyaris hanya Gerindra yang masih bertahan di KMP , entah karena terlanjur malu, jaim  atau terus bertahan karena berharap KMP akan menyokong suara bagi Prabawo saat Pilpres 2019 nanti. PKS sendiri semakin mesra dengan pemerintah Jokowi dan hampir bisa dipastikan akan menyusul menyatakan secara resmi mendukung pemerintah .  PKS di tangan Presiden PKS yg baru, Muhammad Sohibul Iman terus melakukan konsolidasi internal untuk merapatkan barisan yang arahnya terlihat   guna mendukung pemerintah.

Dengan kondisi seperti itu, menurut saya, tinggal Gerindra saja yang akan memposisikan diri sebagai oposisi.  Saat Gerindra sendirian atau memilih jalan sendirian dalam beroposisi, kekuatan suara Gerindra tidaklah terlalu kuat. Dengan mudahnya saat diparlemen, suara Gerindra akan terlibas oleh suara parlemen yang mendukung pemerintah. Paling , jika ada dukungan , hanya dari Partai Demokrat (PD) yang posisinya di wilayah abu-abu, karena selama ini tidak jelas mengambil posisi politik.

Hingga hampir bisa dipastikan kekuatan Jokowi semakin kuat dan besar.

Peluang Jokowi  sebagai Presiden 2 Periode Semakin Besar

Meskipun masih terlau dini, tetapi jika peta politik tidak berubah, kemungkinan besar kans Jokowi menuju 2 periode semakin besar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline