[caption caption="sumber : kompas.com"][/caption]Terseret dalam Panama Papers, bermacam-macam reaksi para pesohor negeri ini. Ada yang terang-terangan melakukan pembelaan, ada yang santai, ada juga yang langsung melakukan klarifikasi.
Mossack Fonseca (MF) telah membuat kehebohan setelah terungkap menyimpan data keuangan dari peruasahaan bayangan milik banyak orang-orang top di dunia. Seperti diketahui MF adalah perusahaan firma hukum , terungkap menyimpan banyak data keuangan dari perusahaan bayangan yang bertujuan supaya terbebas pajak dari negara asalnya. MF memfasilitasi pendirian perusahaan cangkang (shell companies, PC) atau perusahaan 'kertas' (paper companies, PK) di Panama atau British Virgin Island.
Sejumlah nama orang hebat di negri ini tercantum dalam dokumen yang dikenal dengan nama The Panama Papers tersebut.
Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan pernyataan dengan santai bahwa tidak semua sumber dana yang disebut dalam Panama Papers adalah hasil dari kejahatan. Jusuf Kalla menegaskan, meski sejumlah nama pejabat dan orang Indonesia masuk dalam daftar Panama Papers, nama-nama tersebut tidak otomatis melakukan kejahatan. (tempo.co). Menurut media, sejumlah nama keluarga besar wapres Jusuf Kalla turut tercantum dalam dokumen tersebut yaitu Solihin Kalla (anak), Ahmad Kalla (adik), Aksa Mahmud (adik ipar), dan Erwin Aksa (keponakan), Fifi Lety Indra
Sementara Ahok memberikan tanggapan santai soal adik kandungnya , Fifi Lety Indra, yang tercantum dalam Panama Papers. Ia mengaku tidak heran nama adik bungsunya, Fifi Lety Indra masuk dalam daftar skandal Panama Papers karena pernah kerja di perusahaan di LN. "Nah karena dia banyak perusahaan asing kan nah dia daftarin nama dia juga untuk kayak semacam guaranty, dia lawyer," kata Ahok seperti dikutip dalam rmol.co.
Ketua BPK Klarifikasi ke Presiden, Cari Dukungan?
Lain lagi dengan nama yang tergres di sebut oleh media tercantum dalam Panama Papers, yaitu ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Harry Azhar Azis (HAA). Setelah menjelaskan perusahaan Sheng Yue International Limited yang tercantum dalam Panama Papers didirikan atas permintaan anaknya, HAA langsung ambil langkah ‘aman’ dengan melakukan klarifikasi ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, hari ini Kamis 14/4/2016(kompas.com).
Seperti yang disampaikan Sekretaris Kabinet Pramono Anung , setelah mendengarkan penjelasan HAA, Jokowi hanya mendengarkan. Presiden juga tidak menyimpulkan apakah yang dijelaskan Harry adalah benar atau tidak.
"Mengenai bagaimana dan apa, tentu Ketua BPK sendiri yang tahu. Tetapi, yang jelas, beliau sudah menyampaikannya, mengklarifikasi kepada Presiden," ujar Pramono, seperti yang dikutip dari Kompas.com.
Jika melihat sikap Jokowi yang selama ini sangat responsive, terbuka, perhatian, antusias saat menerima para pejabat ataupun masyarakat, rasanya kok ada yang kurang sreg saat ia menerima HAA dan tidak memberikan respon.