[caption caption="sumber foto : merdeka.com"][/caption]Menjelang Pilgub DKI Jakarta, yang digelar tahun depan, para bakal calon gubernur yang berencana menantang Ahok mulai giat melakukan pemanasan. Beragam kegiatan dilakukan, dari kegiatan politik seperti bertemu dengan para pimpinan parpol sampai kegiatan sosial juga dilakoni.
Terlebih bagi bakal calon gubernur yang selama ini belum banyak dikenal masyarakat , harus unjuk gigi demi memperlihatkan kepada calon pemilihnya bahwa ia memang layak untuk dipilih menjadi gubernur DKI Jakarta.
Blusukan dan melakukan kegiatan sosial agaknya menjadi cara jitu yang dilakukan oleh para pesohor politik negeri ini, demi ‘menaikkan’ nama mereka.
Sejumlah nama seperti Yusril Ihza Mahendra, Ahmad Dhani, Sandiaga Uno, si Wanita Emas Hasnaeni Moien, sudah melakukan ‘tour’ ke sejumlah daerah di DKI Jakarta.
Yang paling terbaru, kemarin, salah satu calon penantang Ahok, pengusaha besar Sandiaga Uno, blusukan dari kampung ke kampung, dari pasar ke pasar, naik bus dan melakukan kegiatan sosial yaitu memunguti sampah di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (27/3). Mengutip dari merdeka.com, aksi Sandiaga Uno tersebut dilakukan bersama relawan sampah, ia membawa kantong besar dan keliling Bundara HI untuk memungut sampah.
Aksi yang dilakukan Sandiaga Uno, bukan hal baru, melakukan blusukan dan kegiatan sosial , biasa dilakukan para pesohor negri ini kala ada ‘hajatan’ politik. Cara-cara yang dilakukan meniru cara Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang terbukti sukses mengantarkannya menjadi gubernur DKI Jakarta dan menjadi Presiden RI.
Sah saja jika keberhasilan Jokowi dengan aksi blusukannya menjadi inspirasi sehingga banyak ditiru oleh pesohor. Bedanya, kalau Jokowi sudah biasa blusukan sejak menjabat sebagai orang nomor satu di Kota Solo, dengan membiasakan bertemu langsung dengan warganya untuk mendengarkan dan melihat langsung persoalan di masyarakat. Dan caranya berhasil merubah cara kerja birokrat di Pemerintah Solo. Cara kerja Jokowi berlanjut saat menjadi Gubernur DKI Jakarta dan terus dilakukan saat ini saat menjabat sebagai presiden. Sementara untuk para pesohor yang ingin ‘ menarik’ hati masyarakat Jakarta, setahu saya mereka belum terbiasa atau tidak terbiasa melakukan blusukan .
Tidak Mudah untuk 'Marketing Me'
Para pesohor memang harus bekerja ekstra keras jika ingin dikenal dan sukur-sukur nyantol di benak warga sehingga mampu menarik perhatian dan pada akhirnya dipilih oleh warga. Mau tidak mau upaya untuk memasarkan diri sendiri atau marketing me harus dilakukan.
Untuk melakukan marketing me, bukan perkara mudah apalagi masyarakat lebih mudah mencari rekam jejak para pesohor tersebut via media sosial.
Dengan mudahnya orang akan menilai cara-cara yang dilakukan tersebut adalah upaya untuk pencitran diri.