Lihat ke Halaman Asli

Habis Genting, Terbitlah Ganteng (Di Balik Bom Sarinah)

Diperbarui: 17 Januari 2016   23:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di balik musibah serangan bom dan penembakan di kawasan Sarinah, Kamis (14/1/2016) kemarin, ada sejumput harapan yang ‘mencerahan’ terutama bagi aparat Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Betapa tidak, citra polisi yang selama ini tidak selalu bagus, tidak selalu baik di mata sebagian masyarakat, perlahan mulai terangkat dan tidak main-main menjadi buah bibir di kalangan masyarakat. Memang, selama ini,  tidak semua polisi bercitra negative, barangkali hanya karena oknum polisi yang kurang simpatik dalam bertugas atau terkadang ada yang merasa dikerjai oknum polisi misalnya karena dengan mudahnya negosisasi harga saat proses menilang, atau oknum polisi lainnya yang terlibat perbuatan yang tidak benar. Tetapi  sebagian masyarakat kadung menilai polisi kurang positif, sehingga lebih sering acuh, sinis dan tak terlalu menganggap keberadaan mereka.

Tetapi, sejak hari Kamis lalu, rasanya pandangan masyarakat rasanya mulai berubah. Keberanian, ketangkasan, kecakapan, kerja keras melawan para teroris tanpa mengenal takut, tanpa banyak pertimbangan turun ke lapangan dengan gagah berani membuat rakyat terheran-heran, takjub dan tak percaya. Betapa mereka (polisi) terlihat tak mengenal takut sama sekali untuk menyelamatkan rakyat tanpa memikirkan keselamatan diri mereka sendiri.


Rasa bangga, salut, sayang, dilukiskan dalam berbagai kalimat yang berseliweran di medsos. Kalimat tersebut, meskipun menyanjung kegantengan polisi tetapi intinya mendukung kerja keras Kepolisian Republik Indonesia. Berbagai kalimat seperti “KAMI TIDAK TAKUT, ADA POLISI GANTENG’, #Kami TidakTakut,Muncul Kami Naksir#, #polisiganteng, #KamiTidakTakut,PolisiGantengTembakAkuDong. Dan banyak lagi kalimat senada . Atau ada yang komentar menanggapi satus Kombes Krisna, seperti ini, “Gara gara bapak ni, saya jadi seneng sama polisi.Padahal dulu gak suka banget. Bapak cocok jadi duta polri.. Polgan kesayangan masyarakat..


Para polisi yang Kamis lalu berada di TKP kawasan Sarinah sudah pasti langsung melejit, ngetop karena foto-foto mereka saat beraksi secepat kilat tersebar. Hal itu juga diakui Kombes (Pol) Krishna Murti, (Dirkrimum Polda Metro Jaya).  Ia, salah satu polgan(Polisi ganteng, meminjam istilah yang tersebar di medsos), saat kejadian ( datang ke TKP) bersama dengan Karo Ops Polda Metro Kombes Martuani. Awalnya mereka melintas di ruas jalan Thamrin menuju ke Istana melakukan pengamanan demo. Mobil berhenti begitu mendengar tembakan dan ledakan. Krishna bersama Martuani segera bergabung dengan Kapolsek Menteng AKBP Deddy Tabrani dan Kabag Ops Polres Jakpus AKBP Susatyo yang ternyata tengah mengepung pelaku. Krishna Murti menuli status di FB nya:


Ada bom, malah nonton..
Ada serangan teror, malah dibuat meme dan hash tag lucu2an..
Polisi ke TKP cepet, dibilang sinetron dan settingan..
Polisi lambat, di bully habis2an
Polisi datang; malah model baju, tas dan sepatu yg dibicarakan
Lebih daripada itu; anak buah saya yg ganteng malah jd ngetop, digilai banyak wanita.. Sekarang istrinya tiap hari telpon terus nanya suaminya dimana ‪#‎takut_diambil_orang‬
Warga sosmed memang super aneh ‪#‎KMquotes‬

Sekilas masyarakat terkesan hanya terkesima dengan wajah ganteng para polisi kemarin, tetapi sejatinya itulah ungkapan hati masyarakat karena kebanggaan terhadap kinerja kepolisian. Masyarakat juga memberikan apresiasi tinggi terhadap gerak cepat para abdi Negara tersebut dalam menggagalkan aksi pelaku yang sangat mungkin mengakibatkan korban  lebih banyak lagi.

Meskipun selama ini banyak kebaikan dan prestasi polisi yang terekspos, tetapi rasanya belum cukup mengangkat citra baik polisi. Maka tak ada salahnya jika moment bom Sarinah kemarin adalah tepat untuk kembali meraih kepercayaan masyarakat. Moment ini, menurut Saya harus dimanfaatkan pihak Kepolisian RI untuk memacu semangat meningkatkan kinerjanya. Kebaikan-kebaikan yang langsung direspon masyarakat harus terus disemai, dipupuk dan disebarkan sehingga memupuk rasa percaya masyarakat terhadap mereka. Dukungan masyarakat yang sedemikian besar untuk bersatu padu mengeyahkan rasa takut terhadap teroris dam mendukung kerja polisi dalam mengayomi mereka, niscaya akan membuat Negara ini lebih aman, damai dan bisa jadi membuat gerombolan peneror tersebut berpikir ulang saat merencanakan aksi berikutnya. Karena target teroris menebar ketakutan tidak berhasil.
Tak salah jika Saya bilang, habis genting, terbitlah ganteng. Bravo Kepolisian Negara Republik Indonesia

 

_Solo, 17 Januari 2016_

 

 sumber foto: FB, twitter




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline