[caption id="attachment_366716" align="aligncenter" width="560" caption="Anak-anak TK antusias meramaikan Harkitnas dengan lomba mewarnai (dok. Suci)"][/caption]
Berbagai cara dan kegiatan bisa dilakukan untuk memaknai Hari Kebangkitan Nasional, tepat hari ini tanggal 20 Mei 2015. Demikian juga dengan anak-anak TK dan SD di Solo, mengisi Harkitnas dengan mengikuti lomba mewarnai yang diselenggarakan Ganesa, sebuah LSM yang selama ini mempunyai program utama melayani masyarakat denganmenyediakan perpustakaan gratis.
Hari ini, Ganesa menyelenggarakan lomba mewarnai bagi anak-anak TK dan SD. Lomba serupa bukan pertama kalinya digelar Ganesa karena beberapa kali LSM yang beralamat di Jl. Raya Songgolangit, Gentan, Baki, Sukoharjo, Jateng ini mengadakan lomba mewarnai, salah satunya beberapa hari yang lalu saat memperingati hari buku sedunia.
[caption id="attachment_366717" align="aligncenter" width="560" caption="Penjelasan singkat dan sederhana di awal acara (dok. Suci)"]
[/caption]
Lomba untuk anak TK diadakan pukul 9.00-11.00, sementara untuk anak SD dari pukul 14.00-16.00. Pagi ini puluhan anak-anak TK laki-laki dan perempuan tampak antusias mewarnai.
Pagi ini saya mengantarkan anak bungsu saya untuk mengikuti lomba mewarnai. Bukan berharap meraih kemenangan karena saya paham anak saya tidak mempunyai keistimewaan dalamhal mewarnai, tetapi hanya karena untuk mendorong anak saya bersosialisasi dan belajar lebih berani.
Rata-rata peserta sangat mandiri dan bersemangat menyempurnakan warna untuk memperindah gambar yang dibagikan panitia. Meskipun ibu berada di samping mereka untuk memberikan support tetapi anak-anak tidak ada yang minta bantuan ibunya untuk mewarnai.
Membaca untuk Membuka Dunia
Ganesa yang awalnya hanya menyediakan bacaan bagi kalangan internal, yaitupara karyawan sebuah perusahaan batik di Solo, sejak bulan Februari 2011 dibuka untukmasyarakat umum. Perpustakaan ini berdiri berawal dariide pasangan suami istri Michael Mrowka-Debra Lunn, seorang desainer batik dari Amerika yang sudah 8 tahun ke Indonesia. Seringnya pergi ke Solo untuk membeli kain batik dari pengusaha Solo, Haji Nurudin, kemudian mereka berdua berinisiatif untuk membantu masyarakat Indonesia khususnya warga di Solo dan sekitarnya untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat lewat membaca. Berbagai bantuan buku mengalir terus, membuat Haji Nurudin memberikan fasilitas gedung di lantai dua yang kemudian dijadikan perpustakaan.
Bangunan gedung Ganesa tidak terlalu mencolok dari jalan raya, karena menempati lantai 2, sementara di lantai bawah dipergunakan untuk usaha pencucian mobil. Tetapi begitu sampai di lantai dua, pengunjung akan dikejutkan dengan suasana perpustakaan yang asri, sejuk, dingin, tenang, dan luas dengan puluhan ribu koleksi buku yang tertata rapi di rak-rak yang berderet memanjang. Uniknya, ruangan untuk anak-anak dan orang remaja, dewasa dipisah. Sehinggabuku untuk anak terpisah dengan buku remaja/dewasa.
[caption id="attachment_366718" align="aligncenter" width="560" caption="Ribuan koleksi buku memanjakan warga Solo dan sekitarnya (dok. Suci)"]
[/caption]