Jalan-jalan ke Provinsi Maluku, salah satunya di Kota Ambon memiliki banyak kesan menarik. Selain pemandangan indah hamparan laut dan pantai, keramahan penduduknya dan tentu saja makanan yang menarik, terutama ikannya. Hem, sedap dan mantap.
Perjalanan dari Jakarta di tempuh sekitar 3 jam, tidak terasa lama karena fasilitas maskapai penerbangan nasional yang lengkap, mengisi waktu dengan melihat berbagai film yang ditawarkan.
Saat menjejakkan kaki di bandara, panas menyengat kulit tidak terasa lagi karena keramahan penduduk yang menyambut dengan penuh senyum dan kalimat-kalimat akrab. Dan mulailah saya menikmati perjalanan sepanjang jalan dengan melihat pantai yang indah menuju hotel di tengah kota.
Saya memperoleh informasi yang lengkap dari pejabat Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi, Bappeda Provinsi dan Kota Ambon tentang potensiKota Ambon. Amboina atau Ambonese atau Kota Ambon memiliki luas 377 Km2 atau 2/5 dari luas wilayah Pulau Ambon (PP No 13 th 1979). Berdasarkan hasil survey tata guna tanah tahun 1980 luas daratan kota Ambon 359,45 Km2, terdiri dari daratan seluas 359, 45 Km2 dan laut 17,55 Km2 dengan panjang garis pantai 98 Km. Kota Ambonmasuk di dalamProvinsi Maluku memiliki peranan penting dan strategis bagi kegiatan perikanan laut nasional karena 26% potensi perikanan tangkap Indonesia yang bisa dimanfaatkan berada di provinsi Maluku dan sekitarnya. Jadi, lebih dari seperempat potensi ikan nasional berada di Maluku. Potensi perikanan tersebut menyebar pada 3 Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) yaitu WPP Laut Banda (WPP 714), WPP Laut Arafura (WPP 718) serta WPP Laut Seram (WPP 715).
[caption id="attachment_352868" align="aligncenter" width="300" caption="Senja di Pantai Kelurahan Waihong"][/caption]
[caption id="attachment_352867" align="aligncenter" width="300" caption="Salah satu sudut pantai Ambon"]
[/caption]
Kota Ambon sebagai ibu kota Provinsi Maluku dan sebagai pusat aktivitas ekonomi dan bisnis menjadi daya tariktersendiri bagi masyarakat di luar daerah.
Jalan-jalan di Kota Ambon selaksa jalan-jalan di pinggir pantai. Sejauh mata memandang hamparan lautnya yang luas, bersih, jernih dan biru selaksa tiada batas.Dan yang lebih mempesona, kapal-kapal dengan tonase kurang dari 10 GT sampai diatas 30 GT tampak berjejer di lautan.
[caption id="attachment_352866" align="aligncenter" width="300" caption="salah satu kapal yang berlabuh di PPN Ambon"]
[/caption]
Potensi Kota Ambon bertumpu pada tiga hal yaitu sektor perikanan, sektor pariwisata dan jasa. Sebagai kota yang dikelilingi laut, sektor perikanan menjadi salah satu sektor unggulan di Kota Ambon. Sektor perikanan mempunyai potensi yang strategis mengingat kondisi geografis Kota Ambon sebagai kota di pulau kecil yang dikelilingi teluk dan pesisir pantai. Sumbangan sektor perikanan pada PDRB Kota Ambon tahun 2009 mencapai 88,15% dari kontribusi sektor pertanian dan merupakan 15,13% dari total PDRB Kota Ambon. Potensi sumberdaya perikanan terdiri dari tiga kelompok jenis ikan (fishes) dan kelompok jenis non ikan (non fishes).
[caption id="attachment_352870" align="aligncenter" width="300" caption="Beragam jenis ikan hasil melaut dipasarkan "]
[/caption]
Sumberdaya pesisir Kota Ambonmeliputi Daerah Aliran Sungai (DAS), pesisir dan perairan pantai yang terbuka (pantai selatan Jazirah Leitimur), separuh terbuka (Banda Baguala, Teluk Ambon bagian luar) maupun yang terlindung (Teluk Ambon bagian dalam) terhadap Laut Banda. Jumlah DAS tercatat ada 62 , yaitu di teluk ambon bagian barat ada 42, teluk ambon bagian luar 13, dan pesisir selatan sejumlah 7. Luas kawasan mangrove adalah 65,3 ha menyebar di Teluk Ambon bagian dalam49,5 ha, pantai TawiriTeluk Ambon bagian luar 10,8 hadan teluk Rutong pantai selatan sebesar 5 ha, demikian juga ada tanaman mangrove di daerah karang mati di Hukurila. Jumlah spesies mangrove yang sempat ditemukan sebanyak 16 spesies yang didominasi oleh sonneratia, avicennia dan rhizophora serta komunitas mangrove campuran.
[caption id="attachment_352871" align="aligncenter" width="300" caption="Hutan Bakau, salah satu potensi Kota Ambon"]
[/caption]
Sungguh luar biasa, saya bisa menikmati keindahan Kota Ambon, menjejak di beberapa Negeri/Desa dengan melewati jalanan tinggi, belokan tajam. Ya, kondisi topografi Kota Ambon sebagian besar dari wilayah daratan dapat diklasifikasikan berbukit sampai berlereng terjal yaitu sebesar kurang lebih 73% dengan kemiringan diatas 20%. Sedangkan 17% wilayah daratan lainnya diklasifikasikan datar atau landai dengan kemiringan kurang dari 20%. Memang asyik naik turun jalan dengan suguhan pemandangan lautan biru yang membentang luas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H