Lihat ke Halaman Asli

Suci bulan Izzati

Mahasiswi prodi komunikasi dan penyiaran islam, fakultas dakwah dan ilmu komunikasi, universitas islam negeri mataram

Menjelang Hari Raya Qurban, Harga Sembako melonjak

Diperbarui: 11 Juni 2024   11:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Lombok Barat- sepekan menjelang hari raya, harga sejumlah bahan pokok atau sembako di pasar tradisional Gerung mulai mengalami kenaikan. Kenaikan ini dirasakan oleh masyarakat di berbagai daerah, yang mengeluhkan tingginya harga kebutuhan sehari-hari.

Harga sembilan bahan pokok (sembako) di sejumlah pasar tradisional Gerung mengalami kenaikan signifikan dalam beberapa minggu terakhir. Hal ini telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat yang harus mengeluarkan biaya lebih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. 

Menurut pantauan di pasar tradisional Gerung, harga beras premium mengalami kenaikan sebesar 10% dari harga sebelumnya, yang kini mencapai Rp12.000 per kilogram. Minyak goreng juga mengalami lonjakan harga menjadi Rp20.000 per liter, naik dari Rp16.000 per liter pada bulan lalu. Demikian pula dengan gula pasir yang kini dijual seharga Rp18.000 per kilogram, naik dari harga sebelumnya Rp15.000 per kilogram.

Para pedagang mengaku bahwa kenaikan harga ini sudah mulai terjadi sejak awal bulan, seiring dengan meningkatnya permintaan menjelang Idul Adha. "Setiap tahun memang seperti ini, permintaan tinggi tapi pasokan terbatas, jadi harga naik," ujar Inak Saknah, seorang pedagang sembako di Pasar Gerung.

Tidak hanya itu, harga daging sapi dan ayam juga ikut meroket. Harga daging sapi segar yang biasanya dijual sekitar Rp120.000 per kilogram kini naik menjadi Rp130.000 per kilogram. Sementara itu, harga daging ayam potong melonjak dari Rp35.000 per kilogram menjadi Rp40.000 per kilogram. 

Kenaikan harga ini semakin memberatkan masyarakat yang sedang bersiap-siap untuk perayaan Idul Adha. Seorang ibu rumah tangga, Siti, mengeluhkan kenaikan harga sembako ini. "Harga semua naik, mau masak yang enak-enak buat keluarga jadi mikir dua kali. Semoga pemerintah bisa cepat atasi masalah ini," ungkap Imah saat ditemui di Pasar Gerung.

Di sisi lain, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan berjanji akan melakukan langkah-langkah untuk menstabilkan harga sembako. Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, menyatakan bahwa pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan para distributor dan produsen untuk memastikan ketersediaan pasokan selama masa perayaan Idul Adha. "Kami juga akan menggelar operasi pasar untuk menekan harga dan memastikan kebutuhan masyarakat tercukupi," ujar Zulkifli dalam konferensi pers di Jakarta.

Pemerintah juga mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan panic buying yang dapat memperparah situasi. "Belanja secukupnya dan bijaklah dalam mengatur keuangan. Kami sedang berusaha keras untuk mengendalikan situasi ini," tambahnya. Selain itu, beberapa daerah juga mulai mengadakan pasar murah yang bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat untuk membantu masyarakat mendapatkan sembako dengan harga yang lebih terjangkau. 

Program ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat dalam menghadapi kenaikan harga jelang Idul Adha. Meskipun berbagai langkah telah diambil, masyarakat berharap agar harga-harga sembako segera kembali normal dan terjangkau, sehingga mereka dapat merayakan Idul Adha dengan tenang dan penuh kebahagiaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline