Lihat ke Halaman Asli

Atasi Limbah dengan Bakteri Immobil

Diperbarui: 17 Desember 2015   16:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Sebagaimana kita ketahui kegiatan industri, pertanian, dan aktivitas rumah tangga akan menghasilkan limbah yang mengandung logam berat. Pelepasan logam berat tanpa perawatan yang tepat menimbulkan ancaman bagi kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan suatu usaha atau kegiatan untuk mengurangi pencemaran lingkungan akibat limbah-limbah tersebut, yaitu bioremediasi. Bioremediasi yaitu penggunaan mikroorganisme untuk menghilangkan atau mendetoksifikasi polutan, terutama kontaminan dari tanah, air, atau sedimen yang mungkin mengancam kesehatan masyarakat. Bioremediasi logam menggunakan mikroba merupakan strategi yang efisien karena biaya rendah, efisiensi tinggi, dan ramah lingkungan.

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk meremediasi polutan, salah satunya dengan immobilisasi sel bakteri. Immobilisasi sel adalah pembatasan mobilitas sel dalam matriks atau permukaan bahan (support material) tertentu. Salah satu matriks yang dapat digunakan adalah Ca-alginat. Sel yang diimobilisasi mempunyai daya toleransi yang lebih tinggi terhadap senyawa beracun dibandingkan sel non-immobilisasi. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa penggunaan sel immobil dapat mendegradasi senyawa toksik, salah satu contohnya dalam pengolahan limbah cair. Daya adsorbs organisme tersebut terhadap karbon aktif adalah salah satu alasan mengapa organisme tersebut dapat digunakan untuk menghapus logam berat seperti fenol karena polutan itu sendiri akan terikat dan dengan mudah dihapus dari air.

Salah satu contoh sel immobil yang dapat digunakan yaitu dari genus Pseudomonas, yaitu untuk mendegradasi 3-chloroaniline oleh Pseudomonas acidovorans. Sel immobil Pseudomonas putida juga bermanfaat dalam biodegradasi 2-chloroethanol. Selain itu, sel immobil Pseudomonas fluorescens SM1 mampu mendegradasi senyawa toksik seperti fenol, pestisida, dan logam berat. Semua Pseudomonas itu berada dalam keadaan bebas kemudian diimobilisasi dengan menggunakan Ca-alginat.

Pesudomonas fluorescens adalah bakteri tanah nonpathogenic, menghasilkan pigmen fluorescent kehijauan. Berbagai strain Pseudomonas fluorescens telah dilaporkan memiliki potensi dalam mendetoksifikasi polutan organik dan anorganik tertentu pada air. Bakteri tanah ini diketahui sangat berguna dalam memberantas pencemaran logam berat. Beberapa peneliti juga telah mempelajari mekanisme bioremediasi logam berat dan pestisida oleh Pseudomonas fluorescens. Selain itu, fosfat dalam media kultur Pseudomonas fluorescens ATCC13525 juga berperan dalam akumulasi timbale pada ekstraseluler dan intraseluler. Pseudomonas fluorescens juga memanfaatkan pentachlorophenol sebagai sumber karbon, dan bakteri ini juga dapat digunakan untuk meremediasi tanah yang terkontaminasi oleh minyak bumi.

Berdasarkan beberapa fakta dari hasil penelitian yang telah dikemukakan di atas, disarankan untuk menggunakan sel immobilisasi dari pada sel bebas untuk proses bioremediasi dan detoksifikasi karena potensi bioremediasi dan detoksifikasi mereka lebih baik dibandingkan sel bebas. Sebelum bakteri digunakan untuk proses bioremediasi disarankan untuk diimobilisasi terlebih dahulu. Immobilisasi dapat dilakukan dengan menggunakan Ca-alginat.

Daftar Pustaka

Wasi, Samina at.al. (2011). Suitability of Immobilized Pseudomonas fluorescens SM1 Strain for Remediation of Phenols, Heavy Metals, and Pesticides from Water. Springer Journal. 220:89–99

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline