Lihat ke Halaman Asli

Suciati Lia

TERVERIFIKASI

Guru

Harapan di Ujung Senja

Diperbarui: 29 Januari 2025   13:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Senja, sumber dokumentasi pribadi Idah Zakiah

Harapan di Ujung Senja

Senja merambat di ufuk langit
Mentari pamit dengan sinar lembutnya
Turun perlahan ke peraduannya
Sejenak dunia tenggelam dalam jingganya
Mewarnai hari yang hampir usai
Namun, di ufuk yang hampir pudar
Seolah berbisik dalam hening
Bahwa harapan tetap menyala
Ia tak pernah benar-benar sirna

Dari senja aku belajar makna melepas
Bahwa yang indah mesti merendah
Meski mentari turun perlahan
Namun hangatnya tetap terjaga
Di balik redupnya cahayanya
Ada janji fajar yang menunggu di seberang sana
Seperti mimpiku yang terus kurajut
Meski gelap mulai bertahta

Setiap masa merupakan pergulatan
Antara meraih atau melepaskan
Meski langkah goyah, hati terluka
Berbisik lirih yang membuat perih
Mengapa sakit ini selalu berulang?
Mengapa memilih pergi begitu menggoda?
Padahal senja mengajariku makna sabar
Bahwa esok selalu membawa cahaya yang lebih berarti

Biarlah senja merangkul lara
Melebur resah dalam warna jingga
Membawa damai menyusup lembut dalam lelah yang usai
Aku percaya di ujung senja yang hampir sirna
Harapanku selalu menyala
Setia menanti di ufuk sana

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline