Lihat ke Halaman Asli

Suciati Lia

TERVERIFIKASI

Guru

Diam dalam Bijak, Tenang dalam Damai

Diperbarui: 18 Januari 2025   21:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Diam dalam Bijak, Tenang dalam Damai

 

Kala suara dalam kata-kata tajam membawa sengketa
Aku memilih bungkam tanpa cela
Memilih memeluk sunyi
Menganyam tenang dari riuh hati
Bukan karena takut kalah atau menyerah
Tapi menjaga jiwa tetap utuh, tetap menyala indah dan berkah

Diamku adalah tameng, bukan kekosongan
menahan kata yang bisa menyulut bara
Mencari makna di balik gaduh
Sikap bijak dari hati yang bertahan
menyelamatkan damai yang hampir pudar.

Tenang menjadi pelipur resah
Menenangkan hati yang hampir lelah
Bahwa tidak semua hal perlu dijawab
Ada masa untuk  menunduk rendah
Berusaha menghapus keruh yang menodai harapan
Dan memetik hikmah dari yang terserak

Dalam diam kutemukan makna sebuah pelajaran
Bahwa tenang tak berarti aku menyerah
Tapi mencapai kedamaian perlu keberanian
Seperti menahan api dengan air
Menghapus jejak amarah
Dan menggantinya dengan cahaya mengalir

Maka kuizinkan aku bertahan
Memilih diam tanpa dendam, teduh dalam arti,
menyemai kasih meski tersembunyi
di sana aku rasakan makna sejati
bahwa kemenangan sejati bukan di suara tinggi,
tapi di hati tetap suci dan damai

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline