Lihat ke Halaman Asli

Suciati Lia

TERVERIFIKASI

Guru

Rindu yang Tak Pernah Usai

Diperbarui: 22 Desember 2024   18:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

lustrasi bulan purnama.(SHUTTERSTOCK/Yongkiet Jitwattanatam) 

Rindu yang Tak Pernah Usai

 

Di sepi malam yang sunyi tak bertepi
Ada jejak langkahmu di setiap sudut malam
mengalir dengan desiran angin perlahan meredam
Bersama rinduku mengalir laksana sungai tak henti
Tapi, masa seolah tak memberikan jeda
Meniti jejak-jejak kenangan tersisa
Hingga rindu bersemayam di benak tak mengenal reda

Aku menatap langit yang tak pernah lelah
Menyaksikan bintang-bintang di angkasa seolah berbisik pelan
Berkisah tentang cerita kita berdua
Hingga membuat hati yang kau tinggalkan patah
Yang tersisa hanya ada aku dan angan
Menanti kembalimu dalam waktu tak menentu

Setiap detik adalah panggilan sunyi
Tiap helaan napas teringat namamu
Namun jarak yang memisahkan
Adalah dinding yang tak tergoyahkan
Memisahkan kita dalam ruang yang diam
Namun rindu ini masih tumbuh
Laksana bunga di padang gersang tanpa air

Aku tak tahu kapan rasa ini berakhir
Apa mungkin kala bumi tak berputar lagi?
Bila itu mungkin, aku masih tetap di sini
Menjaga kenangan itu abadi di hati

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline