Apakah Alam Mulai Marah pada Kita?
Apakah alam mulai marah pada kita?
Ketika mentari mulai membakar lebih lama dari biasanya
Dan daun-daun gugur sebelum musimnya
Ketika bumi mulai retak dan mengeluh dalam keheningan
Hingga hujan seakan menjadi kenangan
Yang dulu terasa lembut menyapa
Kini jarang menari di tanah
Panas mentari seolah menyulut amarah terpendam
Merambat hingga ke relung jiwa
Dulu langit lembut dalam pelukan hujan
Kini terasa enggan memberikan kesejukan
Apakah kita telah membuka luka pada alam ini?
Sehingga mulai mengikis keseimbangannya
Hutan sebagai paru dunia
Kita tebang tanpa reboisasi
Sungai yang dulu bersih
Kini, kita cemari tanpa peduli
Tanah kita abaikan demi keserakahan
Apakah alam membalasnya dalam diam?
Dalam bentuk panas yang sunyi?
Alam memang tak pernah berkata
Dia seolah diam tapi menggugat
Kita adalah tamu di dunia yang terlalu lama menetap
Mengambil, menguras, dan tanpa pernah berpikir panjang
Bahwa alam mulai lelah, terluka, dan hancur
Jika panas ini bukan amarah
Mungkinkah sebuah peringatan?
Bahwa kita telah berjalan terlalu jauh dalam keserakahan
Menjarah enggan menjaga
Memanfaatkan tanpa ada rasa
Sehingga tanpa menyadari bahwa alam bukan milik semata
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H