Mengoptimalkan Potensi Lokal melalui Pendekatan Asset-Based Community Development dalam Pengelolaan Sumber Daya Pendidikan
Setiap sekolah mengharapkan sarana dan prasarana mendukung. Namun apalah daya, harapan itu hanya sekadar impian belaka sementara realitanya masih terus mengupayakan dengan keterbatasan yang ada. Keterbatasan itu, terkadang menumbuhkan motivasi terutama bagi guru untuk mengoptimalkan sumber daya sekolah yang mendukung pembelajaran yang bermakna. Dengan melakukan identifikasi sumber daya yang ada, setidaknya mendorong untuk memanfaatkan sumber pendukung yang berdampak pada pembelajaran.
Jika kita sebagai guru hanya membicarakan sarana yang terbaik maka waktu yang dimiliki habis untuk membicarakan atau mengomentari sesuatu yang menguras tenaga dan pikiran yang hasilnya kurang mendatangkan manfaat. Berbeda halnya jika tenaga dan pikiran kita untuk mengidentifikasi dan menganalisis sumber daya yang bisa dimanfaatkan guna mendukung pembelajaran yang berdampak.
Di zaman yang terus berkembang, kemampuan kita sebagai guru dalam memanfaatkan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien. Hal ini akan berdampak pada kualitas dan kemajuan dunia pendidikan di sekolah. Dengan pengelolaan secara efektif baik sumber daya manusia, fasilitas yang ada, budaya/kebiasaan, lingkungan alam, dan finansial perlu dikelola dengan baik demi tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan. Untuk mencapai hal tersebut diperlukan peranan pemimpin pembelajaran yang selalu melakukan gerakan perubahan inovatif terutama dalam mengoptimalkan sumber daya yang ada agar manfaatnya dapat dinikmati oleh murid selalu objek pengajaran.
Berharap memiliki sapras yang memadai perlu. Tapi memanfaatkan yang ada justru membuat daya kreativitas semakin terasah dan menjadi tantangan yang patut dipecahkan. Sebab, sapras yang mendukung juga mempunyai peranan yang penting dalam melejitkan potensi murid. Melalui sapras yang memadai maka murid memperoleh lingkungan belajar yang nyaman, akses pembelajaran yang disesuaikan dengan minat dan peluang dalam mengembangan keterampilan dan karakternya. Dengan begitu, pemanfaatan sapras di sekolah dapat dioptimalkan guna membantu mencetak generasi yang kreatif, unggul, dan siap bersaing di masa yang akan datang.
Keberadaan sapras di sekolah merupakan eleman yang penting dalam menunjang lingkungan belajar yang menyenangkan dan memiliki pengaruh besar dalam mendukung perkembangan potensi murid. Untuk itu, sedapat mungkin pihak sekolah mengupayakan yang terbaik dalam menciptakan sapras karena memberikan kesempatan yang luas bagi murid dalam mengeksplor bakat dan minatnya.
Untuk mencapai hal tersebut perlu pengelolaan sumber daya secara efektif yang tak selalu mengandalkan anggaran dan kebijakan pemerintah tapi bagaimana pihak sekolah menguatkan kolaborasi dengan komunitas melalui pendekatan Asset-Based Community Development (ABCD). Pendekatan ini menawarkan solusi dalam pengelolaan sumber daya pendidikan dengan cara memanfaatkan aset dan potensi sekitarnya di dalam komunitas. Pendekatan ini pula berkonsentrasi pada kekuatan dan aset komunitas sebagai pondasi pembangunan hingga sekolah bisa berkerja sama dalam mengoptimalkan sumber daya yang ada dan memotivasi pendidikan yang lebih berdaya guna dan inklusif.
Apa itu pendekatan ABCD (Asset-Based Community Development)? Pendekatan ini merupakan pendekatan pembangunan yang berkonsentrasi pada asset dan kekuatan yang ada di sekolah dengan tidak focus pada kekurangan atau kebutuhan yang belum terpenuhi sehingga dapat diidentifikasi dan memperdayakan sumber daya lokal yang ada di sekitarnya baik dari diri, kelompok, organisasi, dan lainnya guna menciptakan perubahan yang positif. Selain itu, pendekatan ini berkonsentrasi bagaimana pihak sekolah, guru sebagai pemimpin pembelajaran bisa mengembangkan kerja sama yang sinergis dengan berbagai pihak untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif.
Pendekatan tersebut memang penting diterapkan dalam pengelolaabn sumber daya sekolah karena menekankan kolaborasi dengan berbagai pihak dan pemberdayaan sumber daya lokal dalam pembelajaran yaitu memanfaatkan potensi lokal yang ada. Maksudnya setiap sekolah tentu mempunyai sumber daya yang unik sehingga dapat dimanfaatkan untuk mendukung pembelajaran seperti program mentoring, kegiatan budaya, atau pengenalan keterampilan. Selain itu, pendekatan ABCD mendorong partisipasi aktif dari sekolah dan meningkatkan efektivitas pengelolaabn sumber daya sekiolah sehingga lebih mandiri dan berkesinambungan.
Berikut ini ada beberapa langkah yang perlu guru lakukan sebagai pemimpin pembelajaran dalam mengoptimalkan sumber daya pendidikan di sekolah yakni