Lihat ke Halaman Asli

Suciati Lia

TERVERIFIKASI

Guru

Sekolah Nonformal, Jembatan Menuju Kesuksesan di Dunia Kerja

Diperbarui: 9 Juli 2024   19:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KOMPAS/WINARTO HERUSANSONO 

Sekolah Nonformal, Jembatan Menuju Kesuksesan di Dunia Kerja

 

Banyak jalan menuju roma, itulah ungkapan pemantik semangat kita semua bahwa kesempatan itu ada di mana saja tinggal kita yang menjemputnya. Meskipun kita tidak bisa mengenyam pendidikan formal tapi harapan tak boleh pupus. Masih ada harapan selama kita pandai memanfaatkan peluang yang ada. Belajar untuk terampil bisa dari mana apalagi era globalisasi dan perkembangan teknologi sudah kian pesatnya. Sehingga kita membekali diri dengan skill yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.

Dengan skill itu sebagai jembatan menuju kesuksesan di dunia kerja sesuai kualifikasi yang diinginkan. Apalagi didukung oleh relasi yang dapat merekomendasikan tentu jalan itu semakin menguatkan langkah untuk meraih kesempatan. Tapi ingat, relasi bukan ada maksud untuk nepotisme. Tapi memberikan informasi dan kita bersaing secara sehat untuk mendapatkan pekerjaan sesuai dengan keahlian dan pengalaman yang kita miliki sehingga kita dapat memberikan kontribusi untuk kemajuan perusahaan.

Ingat, kesempatan itu masih ada salah satunya pendidikan nonformal sebagai alternatif pilihan. Pendidikan nonformal merupakan bentuk pendidikan dan pelatihan di luar sistem pendidikan formal yang fleksibel. Pendidikan ini mencakup pelatihan, kursus, lokakarya, seminar, dan pembelajaran komunitas. Sehingga tak heran kehadiran pendidikan nonformal memiliki kelebihan utama yakni lebih fleksibel dalam hal kurikulum, metode pengajaran, dan waktu pelaksanaan pendidikan yang memungkinkan peserta  pendidikan dapat beradaptasi dengan pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan waktu mereka.

Selain itu, sekolah nonformal memberikan kontribusi yang besar dalam meningkatkan kemampuan teknis dan profesional. Hal ini tergambar dalam program pelatihan yang lebih spesifik misalnya kursus bahasa Inggris, keterampilan berbisnis, keterampilan menjahit, keterampilan teknis lainnya. Keterampilan inilah yang membantu peserta mendapatkan keahlian yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Sehingga lulusan dari pendidikan nonformal merasa siap untuk andil mengambil kesempatan di dunia kerja atau bahkan menciptakan peluang kerja sendiri.

Tak hanya kemampuan teknis yang diperoleh, ternyata sekolah nonformal memiliki peran penting dalam mengasah kretivitas peserta. Program yang ditawarkan dapat mengeksplor bakat kreatif peserta sehingga proses pembelajaran lebih santai dan interaktif. Hal ini akan mendorong peserta lebih aktif, meningkatkan inovasi, berpikir kreatif, dan menciptakan lingkungan yang kondusif.

 Sekolah nonformal tidak hanya berkonsentrasi pada kemampuan teknis dan kreativitas semata. Tapi juga pada pengembangan karakter dan soft skill. Penguatan karakter inilah yang menjadi penentu kesuksesan peserta. Mengapa demikian, sebab, banyak teknologi menawarkan kecerdasan tinggal diketik langsung ada. Tapi karakter tidak bisa langsung diminta langsung jadi. Hal tersebut perlu penanaman agar menjadi budaya pribadi yang positif.

Untuk itu, pelatihan kepemimpinan, komunikasi efektif, memanajeman waktu, kolaborasi tim merupakan bagian dari program kurikulum. Hal ini agar peserta memiliki kemampuan dalam membentuk pribadi tidak hanya kompeten dalam bidangnya tapi dapat menyesuaikan dan bekerja sama dalam lingkungan yang dinamis.

Kelebihan dari sekolah formal itu yang mengantarkan peserta sukses sesuai kebutuhan dunia kerja dan bakat yang dimiliki. Adapun kelebihan sekolah nonformal di antaranya

  • Kurikulum yang dipraktikan relevan dan terupdate. Sekolah nonformal berusaha adaptasi dengan perkembangan yang terbaru sesuai peluang dunia kerja yang diperlukan. Tentu tak heran pelenggara memastikan pendidikan nonformal yang dikelolanya dapat berdampak bagi peserta dengan mendapatkan keterampilan yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja.
  • Pembeajaran yang dipraktikan berbasis proyek. Hal ini tergambar dari banyak program nonformal yang metede pembelajaran berbasis proyek yang menuntun peserta mengerjakan proyek nyata yang bisa menambah portofolio. Selain itu, pembelajaran ini menciptakan pengalaman baru sebagai bekal jika telah bekerja sungguhan.
  • Adanya sertifikasi sebaai pengakuan. Dengan mengikuti pendidikan nonformal, penyelenggara menawarkan sertifikasi yang diakui oleh perusahaan. Hal ini dapat membantu memberikan kepercayaan lebih kepada peserta dalam mencari pekerjaan.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline