Kepedulian Bersama: Menyalakan Harapan Baru bagi Korban Banjir Mahakam Ulu
Banjir kali ini merupakan banjir yang terparah dalam sejarah yang terjadi di Mahakam Ulu. Mahakam Ulu merupakan kabupaten di wilayah Kalimantan Timur. Wilayah tersebut mulai dilanda banjir sejak Senin, 13 Mei 2024. Ketinggian banjir mencapai 3-4 meter. Musibah tersebut dimulai dari Kecamatan Long Apari kemudian meluas ke wilayah sekitarnya. Jika kita menyaksikan di media sosial yang tampak hanya atas rumah. Itu pun hanya sedikit. Sementara badan rumah sudah tertutup oleh air. Sedangkan warga menggunakan perahu untuk melaksanakan aktivitas pemantauan.
Setiap kejadian memberikan pelajaran bagi kita semua untuk berempati kepada sesama. Coba bayangkan rumah yang telah susah payah dibangun dengan penuh pengorbanan tapi dalam sekejap terkena genangan air. Seolah harapan telah pupus. Harta yang dikumpulkan selama bertahun-tahun terbawa arus air, hilang tampak bekas. Yang ada hanya penderitaan dan kehilangan yang terus bergelayut di pikiran.
Mari kita ulurkan asa. Dengan bentuk kepeduliaan kita, memberikan makna yang berati bagi korban bencana banjir. Tidak hanya semangat mental yang kita berikan tapi dukungan materi agar masyarakat tetap berdiri untuk menatap masa depan. Mereka tidak sendiri, ada kita sebagai bangsa Indonesia yang peduli dan ikut empati merasakan derita yang mereka alami.
Hal itu juga dilakukan oleh TIM OSIS dan MPK SMAGA serta tim pramuka yang telah melakukan aksi penggalangan dana hari ini pukul 15,30 WITA. Pembagian aksi penggalangan dana dibagi berdasarkan zonasi tempat tinggal agar mudah aksesnya. Hal ini merupakan aksi yang mengetuk pengguna jalan untuk turut peduli memberikan rezekinya guna membantu korban bencana banjir Mahakam Ulu.
Tak hanya itu, aksi penggalangan dana akan dilakukan esok pada hari Senin sebelum siswa melaksanakan penilaian semester genap. Hal ini sebagai upaya agar warga sekolah juga turut serta peduli dan memberikan harapan bagi korban bencana banjir. Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk meringankan masyarakat Mahakam Ulu.
Dari bencana banjir ini, mari ikut ikut memikirkan derita mereka. Semua orang tak menginginkan musibah datang menghampiri. Dari musibah menjadi pelajaran bagi kita semua agar memperhatikan bumi yang kita cintai untuk meminimalisasi bencana. Baik itu melakukan penghijauan hutan kembali, membuang sampah dan melakukan pengolahan secara berkelanjutan agar tidak menghambat aliran sungai, dan bentuk cara lain agar resapan air tetap berfungsi apabila terjadi banjir sehingga air segera surut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H