Lihat ke Halaman Asli

Suciati Lia

TERVERIFIKASI

Guru

Awal Ramadan Berbeda

Diperbarui: 10 Maret 2024   11:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

                        Awal Ramadan Berbeda

Di ufuk timur, rembulan menampakkan dengan malu

Mengawali cerita puasa yang kian tahu

Mencari sinar tipis yang menginsyaratkan 

Sebagai tanda awal puasa dinantikan

Ada yang meneropong melalui teleskop

Ada yang menatap dengan mata telanjang

Ada yang bertumpu pada hisab, ilmu falak memandu

Adapula yang mengandalkan rukyat, mata mencari bukti tuju

Beragam cara, namun tujuan yang sama indah

Untuk menyambut bulan Ramadan dengan hati tulus tanpa cela

Ada yang esok, ada yang lusa untuk mengawali Ramadan

Perbedaan itu seperti warna pelangi yang tercipta

Terasa sedap dipandang mata


Perbedaan merupakan kekayaan pandangan

Dalam dekapan ukhuwah, kira rajut persaudaraan

Meski awal puasa berbeda, namun tujuan kita tetaplah sama

Menyucikan jiwa di bulan penuh mulia

Jangan biarkan perbedaan seperti hempasan ombak dunia

Untuk melarutkan hati bercerai berai

Sebab, dalam setiap perbedaan

Ada keindahan yang Allah berikan

Perbedaan bukanlah suatu halangan

Dengan perbedaan, kita belajar makna sebuah toleransi

Bukan untuk dipertentangkan, tapi untuk disyukuri

Sebagai bukti, Islam kaya akan pandangan dan hati

Perbedaan awal puasa, bukan alasan untuk berselisih

Mari kita rayakan perbedaan dalam bingkai ukhuwah sejati

Hingga akhir Ramadan, kita semua menjadi insan lebih baik

Lebih bijak, toleran, dan lebih dekat dengan Sang Pencipta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline