Lihat ke Halaman Asli

Suciati Lia

TERVERIFIKASI

Guru

Pernah Sakit Hati? Berikut Cara Mengatasinya

Diperbarui: 23 Februari 2024   12:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Pernah Sakit Hati? Berikut Cara Mengatasinya.

Teman-teman pembaca pernah merasa sakit hati? Tentu semua orang pernah merasakan. Rasanya luar biasa menganggu pikiran. apalagi ada seseorang karena masalah tersebut tidak nyaman dalam menjalankan aktivitas, selera makan terganggu, mood aktivitas menurun, atau banyak hal mengalami perubahan akibat orang lain.

Sebagai manusia kita tidak lepas dari interaksi sesama orang. Dalam perjalanan tentu kita harus menguatkan diri untuk tidak lekas baper atau bawa perasaan mengenai ucapan atau tindakan yang dilakukan orang lain. Terkadang jika oang tersebut paham kondisi psikis mungkin orang tersebut akan menjaga cara bertutur kata dan sikap sehingga tidak menimbulkan luka yang terus dikenang. Sebab, penyembuhkan luka tidak sebentar apalagi kenangan itu yang terkadang mendorong seseorang mengambil langkah menjauh secara perlahan atau berteman dengan luka yang membuat dirinya dewasa dan bijak dalam penanganan masalah.

Luka emosional atau sakit hati merupakan bagian alami dari kehidupan manusia. Sakit hati merupakan pengalaman emosional yang sering membuat kita kecewa dan membingungkan. Penyebabnya pun beragam bisa karena kehilangan, penghianatan, konflik interpersonal dan sebagainya. Namun tidaklah mungkin luka itu kita biarkan tetap ada tanpa adanya penanganan. Perlu waktu dan upaya yang mesti kita lakukan. Berikut langkah sederhana sebagai refleksi kita untuk memulihkan emosional atau rasa sakit hati

Berusaha memahami dan menerima perasaan Anda

Langkah awal yang bisa kita lakukan untuk menyembuhkan sakit hati adalah berusaha menerima perasaan dengan sepenuh hati. Kita usahakan jangan menekan atau menyangkal perasaan sakit hati karena akan menyulitkan proses penyembuhan. Biarkan diri kita merasakan dan mengalami emosional dengan penuh kesadaran. Hal ini merupakan fitrah sebagai manusia bahwa ketidaknyaman karena sesuatu yang tidak mengenakan di hati.

Memberikan waktu untuk diri sendiri

Penyembuhan luka tidaklah sebentar. Perlu waktu dan proses yang panjang. Jikalau seseorang dapat mengatur emosionalnya dengan mudah mungkin dia termasuk tipikal kuat atau sebaliknya. Untuk itu, berikan waktu pada diri kita untuk menikmati dan melakukan proses penyembuhan luka sakit hati. Dengan waktu sendiri kita bisa melakukan refleksi diri untuk mengevaluasi apakah kita turut andil terhadap datangnya luka itu atau memang orang lain yang tidak peka pada diri kita. Dengan demikian setidaknya akar permasalahan itu dapat tercerahkan.

Menemukan dukungan

Kadang kita punya masalah bisa diselesaikan secara sendiri. Tapi ada juga yang memerlukan bantuan atau perantara orang lain. Ingat, cari teman yang bisa dipercaya dan jangan sampai orang tersebut membuat suasana bertambah keruh. Teman akan selalu memberikan dukungan dengan membantu kita sebagai pendengar baik dan menawarkan solusi terbaik dari permasalahan yang sedang kita hadapi.

Belajar dari pengalaman

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline