Kontekstualisasi Pembelajaran P5 di SMAN 3 Penajam Paser Utara
Masih teringat jelas di benak bahwa raga tak mampu dibagi dalam memberikan pelayanan. Ada yang harus mengalah dan tetap mendapatkan pelayanan. Seketika itu, ada ide yang tiba-tiba hadir menyapa, memberikan bisikan kepada saya untuk memberikan penugasan secara kontekstual. Saya juga ingin mengetahui bagaimana tingkat amanah dari kelas tersebut apabila fasilitator P5 tidak bisa membersamai siswa kelas tersebut sampai selesai. Saya juga tak langsung berprasangka kurang baik terlebih dahulu. Ternyata....hanya ada 2 siswa yang sudah meninggalkan kepercayaan karena alasan yang penting. Hal itu diketahui setelah dilakukan choaching dengan siswa tersebut.
Sebelum ke tahap kontekstualisasi, fasilitator P5 telah menyelesaikan tahap pengenalan. Setelah itu, berlanjut ke tahap kontekstualisasi. Beragam metode dapat diterapkan untuk menyelesaikan tahap ini. Dari tahap kontekstualisasi tema P5 Kewirausahaan, semua siswa dapat melakukan observasi selama 2 jam pelajaran untuk melihat potensi yang disesuaikan letak geografis sekolah. Hal ini sangat penting agar dari kondisi dapat menunjang kegiatan P5 Kewirausahaan mendatang.
Belajar dari keadaan sekolah akan memberikan pelajaran dan menumbuhkan tingkat kritis siswa. Hal ini mereka lakukan tanpa pengawasan dan hanya mendapatkan pengarahan sebentar dari fasilitator. Alhamdulillah kelas tersebut mampu menghasilkan sesuatu di luar ekspektasi dan memiliki keinginan untuk belajar di luar dalam rangka menganalisis potensi dari luar untuk bisa dikembangkan di wilayah Sepaku. Hanya dalam menyampaikan tindak lanjut bisa dilakukan pada pertemuan selanjutnya.
Tak perlu waktu yang lama untuk melakukan tindak lanjut. Apalagi tujuan adalah kontekstualisasi yang menumbuhkan pikiran kritis dalam menganalisis kekurangan dari wahana yang dikunjungi berkaitan dengan tema P5 yang sedang dibahas. Setelah mendapat restu dari kepala sekolah kami rombongan dari kelas X-1 sejumlah 34 siswa ke lokasi dengan mengendarai kendaraan motor. Cuaca pun bersahabat, mendung dan udara sejuk menjadi restu kegiatan belajar dari alam bisa dilaksanakan.
Untuk mencapai ke lokasi memang jarak yang ditempuh lumayan jauh. Awalnya jalanan yang dilalui berbatu dan tak nyaman. Kala itu saya pernah melewati jalan tersebut saat mengunjungi salah satu anak wali. Kini berubah total setelah pemerintah pusat menetapkan wilayah sepaku sebagai IKN dan Gua Batu Tapak Raja ini dijadikan destinasi wisata alam dan juga sejarah. Jika dilihat dari alamnya memang cocok sih untuk tema Kearifan lokal, tapi jika dikaitkan secara kewirausahaan juga bisa dijadikan analisis kontekstualisasi dalam melihat peluang kewirausahaan.
Sepanjang jalan yang dilalui memang lancar. Ada beberapa ruas jalan yang masih diperbaiki. Hal ini tentu sedikit menganggu perjalanan sebab jalanan tersebut licin dan memerlukan keberanian untuk melewatinya. Alhamdulillah semua rintangan dapat diatasi dengan sempurna dan tibalah kami berserta tim mengunjungi daerah tersebut. Kali pertama saya berkunjung ke wahana ini.