Lihat ke Halaman Asli

Suciati Lia

TERVERIFIKASI

Guru

Kurikululum Merdeka: Memerdekakan Siswa Sesuai Bakat dan Minat

Diperbarui: 18 Februari 2023   21:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: dokumen penulis

Kurikulum merdeka memberikan ruang bagi siswa dalam mengembangkan bakat dan minat. Bakat dan minat dipilih oleh siswa sesuai dengan keterampilan yang dimiliki sehingga siswa tidak merasa terpaksa menjalankan. Hal itu perlu stimulus agar siswa mampu mengeluarkan bakat dan minat yang dimiliki. Dengan begitu, siswa dapat mengembangkan bakat dan minat itu demi mengasah keterampilan yang sudah ada aau terpendam.

Kurikulum Merdeka telah diterapkan di sekolah kami pada tahun pelajaran 2022/2023 pada kelas X. Sementara kelas XI dan XII masih menerapkan Kurikulum 2013. Meskipun kelas X telah menerapkan, tapi tak menutup kemungkinan hal positip yang ada pada Kurikulum Merdeka diterapkan pula pada kelas XI dan XII. Hal inilah yang dilakukan guru agar siswa tidak harus sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh guru tapi siswa dapat menentukan sesuai pilihannya.

Syarat kelulusan siswa kelas XII adalah menyelesaikan serangkaian Kompetensi Dasar pada Kurikulum 2013. Apalagi penentuan kelulusan diserahkan pada sekolah masing-masing. 

Siswa setidaknya dapat mengikuti ujian tertulis dan praktik yang tertera di ijazah setelah dinyatakan lulus pada satuan pendidikan SMA. Lulusan SMA terkhusus mata pelajaran Bahasa Indonesia tidak hanya tertulis saat ujian sekolah tapi siswa diwajibkan mengikuti ujian praktik yang telah dijadwalkan oleh sekolah dan disesuaikan oleh guru pada tiap kelas yang diampunya.

Sebelum menerapkan konsep merdeka belajar, guru yang memiliki andil menentukan praktik dan tujuan pembelajaran. Tidak ada ruang refleksi yang dilakukan guru sekadar mendengar apa yang mereka keluhkan. 

Apa yang dirumuskan dalam tujuan pembelajaran dibuatlah peta konsep agar lulusan kelas XII sesuai harapan. Hal inilah yang terkadang meninggalkan kenangan yang mesti diubah. Sebab, guru hendaknya sadar bahwa belajar adalah proses dari yang tak bisa menjadi bisa. Tak bisa dipaksakan bahwa siswa  harus bisa memiliki keterampilan sesuai kompetensi dasar. 

Semua siswa memiliki keunikan masing-masing yang perlu diwadahi dan dihargai. Dari kenangan itu, guru harus berubah dengan mengubah minset agar hasil berdampak dan suasana pembelajaran lebih menyenangkan.

Menset guru patut diubah manakala memahami keunikan siswa. Guru yang senang belajar dari komunitas belajar atau pelatihan daring lainnya akan mendapat pencerahan. 

Pencerahan inilah menghadirkan serangkaian motivasi bahwa menjadi guru yang menghadirkan rasa nyaman memerlukan proses belajar yang cukup menantang. Tidak sekadar murid yang selalu dimotivasi belajar. Tapi, guru juga hendaknya memperbarui keilmuan sebab kondisi zaman selalu berubah dan tentu berdampak pula pada cara pengajaran yang digunakan.

Hasil belajar yang diperoleh dapat guru terapkan setahap demi tahap agar ilmu yang diperoleh tak mudah lupa dan berdampak. Berbagi pengalaman akan membuat guru penuh semangat memperbaiki kualitas diri. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline