Lihat ke Halaman Asli

Kabar

Diperbarui: 2 Juli 2015   15:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Telah lama ia merindukan kabar dari Tuhan
yang biasa dikirim lewat lidah angin renta.
Darahnya merindui aksara dan titik koma
tentang raja lautan yang sedang belajar pedang
untuk menyayat kurun.

 

Rindu adalah dendam.
Tanya adalah tunggu.
Jalan tetap saja lengang.

 

Telah lama ia merindukan
kabar dari Tuhan sembari memunguti rentang
di balik gigil kayu, riak, dan bulan.

 

Lalu pada cermin ia tatap bayangan.
Ada ancam seribu satu.
Satu pun tak tentu.
Ada batu digerus ngilu.
Ngilu pun tak tentu.
Ada akhir dipermainkan sihir.
Sihir pun tak tentu.

 

Telah lama

ia merindukan kabar

dari

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline