Telah lama ia merindukan kabar dari Tuhan
yang biasa dikirim lewat lidah angin renta.
Darahnya merindui aksara dan titik koma
tentang raja lautan yang sedang belajar pedang
untuk menyayat kurun.
Rindu adalah dendam.
Tanya adalah tunggu.
Jalan tetap saja lengang.
Telah lama ia merindukan
kabar dari Tuhan sembari memunguti rentang
di balik gigil kayu, riak, dan bulan.
Lalu pada cermin ia tatap bayangan.
Ada ancam seribu satu.
Satu pun tak tentu.
Ada batu digerus ngilu.
Ngilu pun tak tentu.
Ada akhir dipermainkan sihir.
Sihir pun tak tentu.
Telah lama
ia merindukan kabar
dari