Lihat ke Halaman Asli

Suci Amalia

Mahasiswi PGMI

Kesenjangan Fasilitas untuk Pendidikan

Diperbarui: 29 Juni 2022   09:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Di dalam pendidikan khususnya pendidikan di Indonesia sudah tidak asing lagi dengan berbagai permasalahan. Berbagai permasalahan seperti dari kurikulum, sarana prasarana, kualitas tenaga pendidik dan permasalahan lainnya yang menghambat jalannya pendidikan masih saja muncul, tak terkecuali di daerah terpencil. Pemerataan terhadap fasilitas atau sarana prasarana menjadi permasalahan yang tidak ada ujungnya. Bisa dibandingkan dengan kondisi sekolah di kota maupun desa sangatlah tidak seimbang. Pemerintah yang kurang memperhatikan karena lebih mengurus sekolah di kota sehingga sekolah di pedesaan sangat minim dan serba kekurangan. Tantangan demi tantangan yang terus berkembang sebab teknologi serta ilmu pengetahuan yang berkembang membuat sekolah pedesaan banyak tertinggal.

Belum meratanya pendidikan di Indonesia, kesenjangan kualitas pendidikan antara di kota dan pedesaan masih tinggi. Faktanya terdapat ketidakseimbangan mengenai kualitas pendidikan antara sekolah di perkotaan dan pedesaan atau daerah terpencil. Sekolah yang berada di kota lebih baik dibanding dengan sekolah yang berada di pedesaan. Kebanyakan sekolah di perkotaan terjamin akan sarana prasarananya, berbeda dengan sekolah di pedesaan yang masih sangat rendah, dapat dikatakan kurang diperhatikan. Sekolah-sekolah yang berada di pedesaan atau daerah terpencil masih terkendala dengan sarana prasarana, seperti bangunan sekolah, ruang kelas, perpustakaan, dan peralatan pendidikan.

Seringkali kita melihat berita di televisi, koran atau media sosial dimana kondisi sekolah di pedesaan rusak, tidak layak bahkan bangunannya yang rentan roboh. Selain itu atap yang mudah bocor sehingga mengganggu kegiatan belajar. Hal ini sangat berakibat pada mutu pendidikan yang ada. Walaupun mendapat bantuan untuk perbaikan bangunan seperti ruang kelas, ruang guru, perpustakaan, laboratorium dan fasilitas lainnya, tapi itu hanya sebagian dan tidak sepenuhnya diperbaiki. Berbeda dengan bangunan sekolah yang megah di perkotaan dengan fasilitas sarana dan prasarana yang lengkap, sekolah pedesaan sangat minim sekali dari perhatian pemerintah. Kurang dan rusaknya sarana prasarana yang ada mengakibatkan proses pendidikan tidak dapat berlangsung secara efektif. Seharusnya dalam proses pendidikan sangat dibutuhkan tempat dan fasilitas yang layak dan nyaman. 

Selain masalah bangunan sekolah, fasilitas ketersediaan media pembelajaran atau peralatan pendidikan seperti buku, meja dan kursi kurang memadai. Kualitas buku antara di kota dan di daerah terpencil yang serba terbatas pun menjadi kesenjangan. Terkadang sebagian sekolah enggan mengeluarkan dana untuk pembiayaan buku karena dana yang tidak cukup. Padahal ketersediaan buku sangat penting karena buku merupakan jendela ilmu pengetahuan untuk keberhasilan proses pendidikan. Begitupun dengan alat pendidikan lainnya seperti meja-kursi dan papan tulis.

Terkait soal dana atau anggaran hal ini juga termasuk masalah dalam pendidikan. Terbatasnya fasilitas sekolah disebabkan oleh terbatasnya dana pendidikan yang diberikan dari pemerintah, apalagi untuk sekolah yang berada di daerah terpencil yang kurang perhatian pemerintah. Sementara itu pendidikan yang berkualitas pasti membutuhkan dana atau modal yang besar, karena dana pendidikan adalah salah satu faktor yang cukup memberikan pengaruh akan mutu pendidikan. Pendidikan akan optimal apabila dana cukup untuk memfasilitasi pembelajaran. Oleh karena itu, peningkatan dana pendidikan dan pengelolaan yang baik sangat diperlukan agar membantu masyarakat yang kurang mampu terutama untuk lokasi daerah terpencil agar mencapai pendidikan yang baik dan lebih maju.

Selain dana, fasilitas yang secara tidak langsung juga menjadi kendala untuk belajar. Daerah terpencil masih kesulitan dalam akses jalan, yaitu berangkat dari rumah menuju sekolah. Masih sulitnya transportasi di daerah terpencil dan tidak ada jalan yang layak dilewati, bahkan jalan yang ditempuh sangat jauh harus mendaki atau jungkat-jungkit pegunungan hingga harus melewati sungai yang deras karena tidak ada jembatan. Berbeda dengan di perkotaan akses untuk berangkat dari rumah ke sekolah sangatlah mudah karena banyaknya transportasi bahkan dapat dengan mudah dipesan melalui online, sehingga memudahkan siswa berangkat sekolah untuk menuntut ilmu. Hal ini sangat tidak seimbang dan harus mendapat perhatian dari pemerintah, karena peserta didik di daerah terpencil pun membutuhkan keringanan dalam menempuh jarak dari rumah ke sekolah untuk belajar.

Tenaga pendidik atau guru yang mengajar di daerah terpencil masih kurang memadai. Tenaga pengajar sangat dibutuhkan dan penting untuk mencapai pendidikan. Tenaga pengajar mestilah seorang guru yang berkualitas, siap mengajar, dan memiliki ilmu dan informasi yang matang. Di desa terpencil masih sulit sekali menemukan tenaga pengajar yang ahli atau berpengalaman. Di kota, tenaga pengajar lebih memadai dan mahir, bahkan guru sangat mudah mendapatkan informasi untuk mengajar karena menggunakan teknologi dan internet. Oleh karena itu, selain kualitas dari guru, dampak dari kurangnya fasilitas atau sarana prasarana sekolah juga membuat guru kesulitan untuk memberikan pengajaran kepada peserta didik-nya. Peran guru di daerah terpencil sangat berat dibandingkan dengan guru di kota, karena fasilitas yang kurang memadai sehingga guru yang mengajar di desa pun sangat sedikit. Apabila fasilitas dan sarana prasarana lengkap dan mendukung pasti akan mempengaruhi kinerja guru untuk mengajar.

Kurangnya fasilitas untuk pendidikan adalah masalah yang sangat serius. Hal ini dapat menghambat dan menghalangi jalannya proses pembelajaran di sekolah. Dengan itu pemerintah harus menindak lanjuti permasalahan ini, karena minimnya sarana prasarana sangat berakibat kepada mutu pendidikan. Pemerintah harus memperhatikan dan mengetahui apa yang dibutuhkan setiap sekolah, terutama sekolah di pedesaan. Memberikan bantuan kepada sekolah di daerah terpencil seperti dari kerusakan bangunan, kurangnya ruang untuk mengajar, peralatan pendidikan yang kurang lengkap, serta sistem jalan untuk memudahkan peserta didik berangkat sekolah perlu dioptimalkan agar pendidikan berkembang dan dapat terwujud sehingga pendidikan di Indonesia pun merata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline