Lihat ke Halaman Asli

Badut Dalam MOS dan OSPEK

Diperbarui: 13 November 2015   16:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

MOS (Masa Orientasi Siswa) merupakan sebuah kegiatan yang umum dilaksanakan disekolah guna menyambut kedatangan para peserta didik baru. MOS (Masa Orientasi Siswa) biasa kita temui hampir disetiap sekolah, mulai dari sekolah negeri sampai dengan sekolah swasta.

MOS biasanya dilakukan untuk memperkenalkan lingkungan sekolah yang baru kepada peserta didik. Mulai dari guru, fasilitas yang ada disekolah, sampai kegiatan-kegiatan yang ada disekolah tersebut. Sedangkan,

Ospek atau Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus merupakan kegiatan awal bagi setiap peserta didik yang menempuh jenjang perguruan tinggi.

Ospek merupakan kegiatan untuk memperkenalkan kampus kepada mahasiswa baru. kegiatan ini merupakan kegiatan yang menjadi tanggung jawab Universitas/Institut untuk mensosialisasikan kehidupan diperguruan tinggi.

Adapun tujuan OSPEK yaitu :

  1. Mengenal dan memahami lingkungan kampus sebagai suatu lingkungan akademis serta memahami mekanisme yang berlaku didalamnya.
  2. Menambah wawasan manusia baru dalam penggunaan sarana akademik yang tersedia dikampus secara maksimal.
  3. Memberikan pemahaman awal tentang wacana kebangsaan serta pendidikan yang mencerdaskan berdasarkan pada nilai-nilai kemanusiaan.
  4. Mempersiapkan mahasiswa agar mampu belajar di perguruan Tinggi serta mematuhi dan melaksanakan norma-norma yang berlaku dikampus, khususnya yang terkait dengan kode etik dan tata tertib mahasiswa.
  5. Menumbuhkan rasa persaudaraan kemanusiaan dikalangan civitas akademika dalam rangka menciptakan lingkungan kampus yang nyaman, tertib, dan dinamis.
  6. Menumbuhkan kesadaran mahasiswa baru akan tanggung jawab akademika dan sosialnya sebagaimana tertuang dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi.
  7. Untuk bisa saling beradaptasi antar sesame mahasiswa.

 

MOS dan OSPEK adalah salah satu kegiatan yang dilakukan agar peserta didik lebih mengenal dengan sekolah atau universitas yang mereka pilih. tetapi, sayangnya pelaksanaan MOS dan OSPEK banyak yang tidak sesuai dengan tujuan pelaksanaannya. Faktanya kegiatan MOS dan OSPEK lebih banyak mengandung hal-hal negative daripada positif.

Salah satu yang biasa kita lihat adalah system perploncoan kepada siswa atau mahasiswa baru. Misalnya membawa barang yang aneh-aneh dan didandani seperti badut ataupun seperti orang yang tidak waras, bagi perempuan diwajibkan agar mengikat rambut dengan pita merah putih yang banyaknya sesuai tanggal lahir, memakai kacamata anak-anak, memakai tas dari karung tepung, sampai mengenakan kaos kaki yang berbeda warna. Begitu juga kepada siswa atau mahasiswa laki-laki, mereka diwajibkan mencukur rambut sampai botak.

Bahkan ada yang lebih parah daripada itu, dalam pelaksanaan MOS dan OSPEK juga menggunakan kekerasan. pada bulan juli 2015 seorang siswa SMP tewas akibat MOS, Evan Christoper Situmorang berusia 12 Tahun siswa dari SMP Flora Pondok Ungu Permai. Evan meninggal setelah mengalami sakit dibagian kakinya karena diharuskan berjalan sepanjang 4km dalam acara MOS disekolahnya.

Sungguh menyayat hati, kegiatan MOS dan OSPEK yang dilaksanakan malah berujung kekerasan sampai memakan korban.

MOS dan OSPEK yang dilaksanakan tidak lain adalah ajang balas dendam oleh senior akan pengalamannya ketika mereka mengikuti ospek.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline