Lihat ke Halaman Asli

Suci Ramadani

Mahasiswa Universitas Mataram

Meningkatkan Minat Baca dan Kreativitas Peserta Didik Melalui Program Tri Karya

Diperbarui: 24 Desember 2024   14:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Kampus Mengajar 7 SDN 14 Cakranegara)

(Membuat pot dari botol bekas)

(Hasil pot dari botol bekas)

(Program pojok baca)

(Lokasi pojok tanam dan pojok baca)

Penulis: Andini Rahmawati, Rina Melani, Suci Ramadani

Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Mataram

A. Latar Belakang

Di era globalisasi dan perkembangan teknologi yang semakin pesat, tantangan utama dalam dunia pendidikan adalah bagaimana mempersiapkan peserta didik untuk menghadapi perubahan yang terus berkembang. Salah satu cara untuk menyiapkannya adalah dengan meningkatkan minat baca dan kreativitas, dua keterampilan dasar yang sangat penting dalam pembentukan karakter dan pengembangan kecerdasan anak (Hidayati & Safitri, 2020). Namun, meskipun literasi menjadi salah satu pilar utama dalam pendidikan, minat baca di kalangan peserta didik saat ini cenderung menurun. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti dominasi penggunaan gadget dan media sosial yang membuat peserta didik lebih terfokus pada hiburan instan ketimbang membaca buku (Setiawan & Rahmawati, 2021). Padahal, membaca adalah kegiatan yang sangat penting untuk memperluas wawasan, meningkatkan kemampuan berpikir kritis, serta memperkaya pengetahuan dan keterampilan (OECD, 2019).

Kreativitas adalah kemampuan untuk membuat ide-ide baru yang memiliki nilai. Kemampuan ini penting dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya di dunia pendidikan, karena memungkinkan individu untuk berpikir dengan cara baru, memecahkan berbagai masalah dengan cara-cara yang inovatif, dan beradaptasi dengan perubahan. Kreativitas tidak hanya berkaitan dengan seni atau ekspresi diri, tetapi juga melibatkan kemampuan kognitif. Kreativitas mendorong peserta didik untuk berpikir lebih luas, menemukan solusi baru, dan mengembangkan potensi diri mereka (Robinson, 2011). Sayangnya, dalam banyak sistem pendidikan yang terfokus pada pencapaian akademis, ruang bagi siswa untuk mengembangkan kreativitas seringkali terbatas (Tan et al., 2018).

Melihat permasalahan ini, diperlukan sebuah program yang dapat mengintegrasikan minat baca dengan pengembangan kreativitas peserta didik. Oleh karena itu, mahasiswa kampus menajar membuat program Tri Karya sebagai sebuah solusi yang bertujuan untuk meningkatkan kedua aspek tersebut secara sinergis. Tri Karya tidak hanya mendorong peserta didik untuk aktif membaca, tetapi juga mengajak mereka untuk berkreasi dan menghasilkan karya-karya yang bernilai.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline