Lihat ke Halaman Asli

Suci anggie

Penulis kacangan

Belenggu

Diperbarui: 27 Agustus 2019   18:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok.istimewa

Ketika mulut tidak dapat berkata maka hanya hati yang dapat mewakilkannya, mengungkapkan sebuah rasa lewat tatapan mata

Oh hati, apakah engkau mengerti kegelisahan ini yang terbelenggu dengan adanya jarak dan waktu Kapan sang waktu akan mengerti bahwa hati ini ingin terlepas dari belenggu yang telah meyiksa jiwa ini

Oh jiwa, dapatkah engkau menyempurnakan rasa jika sang hati telah dibelenggu oleh waktu dan ketidakberdayaan yang ada

Oh rasa, tidakkah engkau tau bahwa hatiku terasa pilu karna belenggu yang terus mengancamku dan membuatku menangisi semua yang telah berlalu

Oh rasa, biarkan hati ini berbicara dan menerima janganlah engaku terus membelenggunya 

Biarkan lah sang jiwa memilih jalan hidupnya kemana ia akan bermuara biarkan hati tahu bahwa ia harus terlepas dari belenggu akan jiwa yang lara

Tidakkah kau tahu bahwa hati selalu berharap untuk terlepas dari belenggu yang menyiksa jiwaku tidakkah kau tahu bahwa sang rasa sedang lara mencari tambatan hati dengan berbagai cara ijinkanlah hati mencari kunci untuk melepas semua belenggu ini tidakkah kau tahu bahwa aku selalu merindukan kebebasanku 

Wahai belenggu lepaskanlah aku dari semua ikatan ini , biarkanlah hatiku mencari kebahagiaannya sendiri kebahagiaan yang tak bisa ia temui di hati sanubari




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline