Tidak ada yang istimewa
siang itu. Hanya hiruk pikuk muda mudi yang sibuk mencari penyelesaian untuk
tugas yang menumpuk begitu banyak. Di antara mereka , dua orang perempuan, duduk di sudut ruangan,
asyik sekali.
Tak ada yang istimewa
memang, dua perempuan biasa ini hanya ditemani sebuah buku yang ditulis oleh
seseorang yg sama-sama mereka kagumi. Sambil menunduk konsentrasi , sesekali
senyum menghiasi bibirnya. Mungkin,
terlalu banyak kesamaan yang tak cukup dipenakan. Sedang salah satunya duduk
tegak menatap layar datar dengan jemarinya bergerak malas menjelajahi tuts
keyboard didepannya. Tak jarang tawa mereka lepas. Serasa tak ada beban, meski dibalik
itu semua, terasa begitu berat.
Ya, dua perempuan
itu saling bercerita tentang banyak hal, mulai dari hidup, cita dan cinta. Mereka
sama-sama berpikir banyak hal yang selama ini sering dilewatkan. Tugas drama dengan
tema pendidikan untuk anak-berkebutuhan khusus dalam salah satu mata kuliah,
membuat dua perempuan ini kembali menyebrangi masa silam.
Serasa kembali
kemasa lalu, dengan segera dongeng-dongeng yang pernah mereka dengarkan muncul
satu-persatu bagai slide kehidupan. Senang melihat mereka antusias dalam
mewujudkan cita-cita yang slama ini terpendam.
Sekali
lagi, sama sekali tak ada yang istimewa, hanya dua perempuan yang sama-sama
punya keinginan untuk bisa bermanfaat untuk orang lain ..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H