Si Paneri: "Mengapa tong kosong selalu berbunyi nyaring, dan air beriak itu tanda tak dalam, Bro?"
Si Jhon: "Boleh jadi, oleh sebab tukang nyinyir biasanya berjiwa kenthir, dan omongannya serba melintir, Bro."
Si Paneri: " Lho, maksudnya, Bro? Apa hubungan dan keterkaitannya, Bro? Koq, sepertinya gak nyambung jawaban sampeyan?"
Si Jhon: " Sudahlah, Bro! Tak usah banyak tanya supaya gak tertular, dan jadi tukang nyinyir. Paham?"
Si Paneri: "Waduh, kejam sekali perkataan dikau kali ini, Bro?"
Si Jhon: "Ya iyalaah ... Bukankah kejamnya ibu tiri tak sekejam ibu kota, Bro?"
Si Paneri: "...???!!!"
*****
Kota Malang, Oktober di hari kedua puluh, Dua Ribu Dua Puluh Empat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H